Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2013

Sizuka dengan Kesibukannya

Masa-masa remaja adalah masa-masa yang paling menyenangkan bagi setiap orang. terkecuali sizuka. anak berusia 12 tahun tidak bisa merasakan apa itu masa remaja. kebanyakan orang menyebutnya masa yang tak boleh di sia-siakan karena sizuka tinggal didalam lingkup keluarga otoriter. semasa sekolah menengah pertama sizuka telah mengikuti banyak les dari yang akademis hingga non akademis. waktunya banyak tersita oleh kegiatan-kegiatan lesnya, harus ia jalani setiap harinya. sizuka tidak bisa berbuat banyak untuk menolak semua kegiatan les yang telah diberikan oleh kedua orang tuanya. sizuka mencoba menjalani semuanya dengan ikhlas dan mencoba untuk lebih mencintai semua kegiatannya, dan menggambil sisi positif dari hasil yang ia dapatkan selama les. akan tetapi waktunya untuk bermain ataupun sekedar berkumpul dengan teman-temannya tersita dengan kegiatan lesnya. akibatnya sizuka menjadi kuper (bahasa gaulnya :p ). karena sedari kecil ayah sizuka sangat tegas terhadap dirinya. sizuka jadi

Kucing Siam Ku yang Pertama

kirai tak menyangka bahwa keinginannya untuk memiliki hewan peliharaan akhirnya tercapai. kucing anggora berjenis siam yang di berinama yoko menjadi anggota baru di keluarga kirai. pada saat hari pertama kalinya yoko tiba di rumah, ada salah satu anggota keluarga yang tidak memyukainya, yaitu ayah kirai. ayah kirai punya seribu alasan mengapa ia tidak menyetujui yoko untuk menjadi hewan peliharaan. kirai dan sang ibu menanggapinya dengan santai dan kukuh untuk memelihara yoko, karena kedua adik kirai menyukai yoko. ibu berpikir empat lawan satu, pasti lebih menang berempat. walaupun begitu kirai tetap merasa cemas memikirkan hari-hari kedepannya apa yang akan terjadi kepada yoko. kekawatiran kirai pun terjadi sudah. pada saat itu ayah kirai mempergoki yoko membuang kotoran kebesarannya pada tempat yang tak tepat, yaitu di bawah tangga. ayah ketika itu sangan marah besar. kirai yang tadinya sedang berada di rumah kawannya, di minta saang ibu untuk pulang. melalui pesan singkat yang ki