Kucing Siam Ku yang Pertama

kirai tak menyangka bahwa keinginannya untuk memiliki hewan peliharaan akhirnya tercapai. kucing anggora berjenis siam yang di berinama yoko menjadi anggota baru di keluarga kirai. pada saat hari pertama kalinya yoko tiba di rumah, ada salah satu anggota keluarga yang tidak memyukainya, yaitu ayah kirai. ayah kirai punya seribu alasan mengapa ia tidak menyetujui yoko untuk menjadi hewan peliharaan. kirai dan sang ibu menanggapinya dengan santai dan kukuh untuk memelihara yoko, karena kedua adik kirai menyukai yoko. ibu berpikir empat lawan satu, pasti lebih menang berempat. walaupun begitu kirai tetap merasa cemas memikirkan hari-hari kedepannya apa yang akan terjadi kepada yoko. kekawatiran kirai pun terjadi sudah. pada saat itu ayah kirai mempergoki yoko membuang kotoran kebesarannya pada tempat yang tak tepat, yaitu di bawah tangga. ayah ketika itu sangan marah besar. kirai yang tadinya sedang berada di rumah kawannya, di minta saang ibu untuk pulang. melalui pesan singkat yang kirai terima. tanpa pikir panjang kirai langsung bergegas pulang. sesampainya di rumah kirai langsung di minta ibunya untuk bergegas membersihkan kotoran di bawah tangga dan di kamar kirai. kirai dengan sabar mulai membereskan kotoran kebesaran yoko. kirai merasa heran dan bertanya-tanya kepada ibu, "ibu kenapa hanya aku yang diminta untuk membersihkan?, bukannya suzi dan yama berada di rumah?". ibu menjawab dengan nada pelan, " suzi dan yama tidak mau membersihkannya, karena mereka merasa jijik dan bau". saat mendengar jawaban dari ibu, aku mulai naik pitam, dan bertanya-tanya pada diri sendiri "bukannya mereka juga mencintai kucing? tapi mengapa mereka tidak mau membersihkannya? apakah mereka mau enaknya saja? dan yang tidak enak di berikan tanggung jawab sepenuhnya ke aku?". akupun mencoba untuk berpikir positif. setelah semua kotoran kebesaran yoko aku bersihkan. tiba-tiba ayah keluar dari kamar dan mengajakku berbicara. dengan nada keras ayah mulai berbicara, "kirai ayah kan sudah bilang, klau ayah tidak suka ada kucing di rumah ini. buktinya kamu bisa liat sendiri kan. yoko buang kotoran kebesaran disembarang tempat. bagaimana nanti kedepannya? apakah seluruh ruangan rumah akan di penuhi dengan kotoran kebesaran yoko?". kirai mencoba meyakinkan ayahnya agar yoko tidak diusir dari rumah."nanti lama-kelamaan yoko pasti akan terbiasa dan hafal jika ia ingin membuang kotoran kebesarannya di mana. tempat berisikan pasir udah di sediakan dan kuletakkan di dalam rumah. jadi aku minta agar ayah bersabar". setelah mendengar jawabanku ayah memberikan ku batas waktu semala seminggu, untuk membuktikan semua perkataan ku. aku dengan nada tegas menjawab "ia, ayah. aku akan buktikan nanti". ayah menanggapi jawanku dengan senyum penuh sinis. aku berusaha untuk menekan emosiku. setelah seminggu berlalu.ayah mulai memantau perilaku yoko. hatku pun mulai berdeguk kencang berharap tidak terjadi hal-hal yang tidak di ingginkan. aku sangat bersyukur, akhirnya dalam satu hari yoko tidak membuat suatu hal yang buat orang marah. yoko sudah mulai terbiasa untuk membuang kotoran kebesarannya pada ranjang yang berisi pasir, akhirnya ayah menyetujui yoko tinggal bersama. padahal sebelumnya ayah sempat mengancam untuk membuang yoko ke jalanan. tapi semua itu tidak terlaksana. aku benar-benar sangat bersyukur, akhirnya yoko bisa tinggal bersama ku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BEAST - Kimi wa dou?

Arashi Biografi

New Dorama: Mioka