Cerpen "Kalung Emas Sang Isteri"

Ini adalah sebuah cerita kisah sebuah keluarga.Ada sebuah keluarga kecil yang menempati rumah yang sangat sederhana. Mereka terdiri dari sepasang Suami, Isteri dan kedua Anak Putri hasil buah perkawinan mereka. Anak mereka yang pertama mereka beri nama Makino. Dan anak mereka yang kedua diberi nama Toda. Sejak kecil Makino sudah mendapatkan perlakuan keras dari ayahnya. Ketika Makino menginjak usia Balita Ayahnya sering sekali tugas keluar Kota bahkan sampai ke luar negeri karena urusan kantor. Sampai-sampai waktu untuk keluarganya tersita karena urusan kantor. Terkadang ayahnya menyempatkan pulang tiga bulan sekali. Itu pun dengan tidak memberikan nafkah materi kepada Keluarganya. Hingga pada suatu hari Isterinya benar-benar tidak mempunyai uang sepeserpun karena gaji PNS pada saat itu hanya Rp.75.000,- untuk makan sehari-hari saja kurang. Ditambah sang Isteri harus membelikan susu untuk kedua buah hatinya yang saat itu masih Balita dan membutuhkan asupan gizi yang cukup. Tetapi apa daya tidak ada hal lain yang bisa sang Isteri lakukan selain menjual kalung satu-satunya pemberian mertuanya. Dengan tanpa pikir panjang sang Isteri pun langsung bergegas menuju toko mas yang tak jauh dari rumahnya. Ketika sesampainya di toko mas, pegawai toko mas tersebut sudah tidak asing lagi dengan wajah sang Isteri. Sang penjaga toko pun langsung menanyakan "mau jual kalung emas lagi, Bu?" sambil tersenyum menatap sang Istri. Sang Istri pun menjawab "ia Emba", dengan nada pelan dan terkesan malu. Setelah tiga puluh menit berada di toko emas, akhirnya kalung pemberian mertuanya kini sudah terjual dengan harga Rp.500.000,- . Di jamannya uang lima ratus ribu itu sudah tergolong banyak. dan bisa memenuhi kebutuhan satu bulan. Dan yang paling menyedihkan cincin kawin mereka pun telah di jual sepasang dan sekarang hanya tinggal sepasang. Dikarenakan pada saat itu masih terhimpit masalah ekonomi. Dan tanpa sepengetahuan suaminya sang Isteri telah banyak menjual perhiasan emas yang Ia miliki. Hingga pada suatu hari ketika sang Istri ingin mengulangi perbuatan yang sama, yaitu menjual kalung emas nya. Tetapi karena sudah terlanjur malu dengan penjual toko emas yang kerap ia kunjungi, tiba-tiba muncul suatu ide yang terlintas di pikirannya. "Bagaimana kalau Aku menarik kalung ini dengan paksa dan patah. Lalu Aku bilang bahwa kalung ini patah karena di tarik Makino?,lalu Aku meminta tolong kepada teman lelaki Ku untuk menjualnya di toko emas?, aha ide yang cermelang". Akhirnya sang Isteri menerapkan idenya di dunia nyata. Alhasil idenya pun berjalan dengan lancar dan berhasil. walaupun kalungnya terjual dengan harga yang lebih miring, tetapi yang ada di benaknya saat ini adalah kalungnya berhasil terjual dan bisa membeli susu. Sudah sepuluh tahun ia menjalani hidup yang kejam ini dengan sabar, dan selalu memanjatkan doa kepada Tuhan "ya, Tuhan alihkan lah rejeki keluarga ini ke hambamu agar keluarga ini bisa hidup lebih layak lagi. Dan sadarkanlah suami ku atas perbuatannya selama ini". Setiap hari setiap selesai Shalat doa itu selalu di panjatkan. Hingga akhirnya Tuhan menggabulkan doa sang Isteri. Keesokan harinya ketika ia tiba di kantor, tersiar kabar bahwa kantor yang sekarang tempat sang Isteri bekerja akan di tutup karena setelah di tinjau kembali Pemerintah pusat sudah tidak membutuhkannya karena hanya akan memperbesar anggaran pengeluaran Negara. Tetapi di baling semua berita itu terselip berita menggembirakan. Bahwa, para kariawannya akan di pindahkan ke kantor PNS pusat yang tersebar di berbagai wilayah di Kota DKI Jakarta. Puji dan syukur pun di panjatkan sang Isteri, karena Ia mendapatkan gaji 15x lipat di bandingkan gaji Ia di kantor sebelumnya. Dan hingga saat ini hidup Keluarga nya pun sudah bisa di bilang mapan, karena sang Isteri mampu mengelola keuangan dengan baik dan bijak, tanpa ada unsur mengirit dalam hal makanan. sekarang hidup Suaminya menjadi 180 derajat di bandingkan masa-masa pada saat Anak-anak mereka baru menginjak usia Balita di karenakan perusahaan tempat Ayahnya bekerja terancam bangkrut. Ya, itu lah realita kehidupan, kadang di atas kadang di bawah. ya bila di ibaratkan seperti roda yang berputar. Dan di dalam menjalani kehidupan ini janagan lupa berdoa dan beribadah kepada Nya. Karna itu adalah senjata yang ampuh menuju kemenangan. Tetapi ketika Kita sudah berada di puncaknya jangan samapi lupa diri dengan Nya. Cukup sekian cerita dari -indah kusuma dewi- kapan di sambung lagi. Jaimatane Tomodachi...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BEAST - Kimi wa dou?

Arashi Biografi

New Dorama: Mioka