25-10-1955: Kisah Tragis Gadis Sadako dan 1.000 Bangau Kertas
Pagi yang kelabu, 25 Oktober 1955, seorang gadis kecil sedang berjuang untuk tetap hidup. Tubuhnya kepayahan, kakinya bengkak dan berwarna ungu. Ia sempat menelan sesuap nasi yang dicampur teh panas. “Rasanya enak,” kata dia sebelum menghembuskan nafas penghabisan. Sadako Sasaki , namanya, meninggal dunia pada usia 12,5 tahun. Penderitaan gadis kecil itu berawal dari sebuah tragedi besar yang mengguncang dunia. Malapetaka yang dipicu manusia: perang. Kala itu, 6 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom ‘ Little Boy ‘ di Hiroshima, Jepang dan membunuh 140.000 orang yang ada di kota itu. Sadako yang masih berusia 2 tahun berada dalam jarak 1 mil dari titik jatuhnya bom di dekat Jembatan Misasa. Ia dan seluruh keluarganya berhasil lari, meski sang nenek yang kembali ke rumah untuk mengambil barang yang tertinggal, tak pernah diketahui nasibnya. Perang pun berakhir dan Jepang berupaya pulih, saat itulah Sadako menjalani masa kecil yang relatif normal meski ...