Komunikasi dalam manajemen
A. Pengertian Komunikasi
Secara umum komunikasi dapat
disebutkan sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan atau berita (informasi)antara dua orang atau lebih dengan cara efektif, sehingga pesan
dimaksud dapat dipahami. Kesimpulan dari definisi komunikasi adalah penyampaian
informasi, gagasan, pengetahuan kepada pihak lain. (Adya.Barata,)
B. Proses
Komunikasi
Komunikasi
akan berlangsung dengan baik jika terdapat elemen-elemen yang mendukung proses
komunikasi, antara lain meliputikeberadaan :
1.
Pengiriman (Sender/ Encoder), yaitu pihak yang
mengirimkan pesan kepada pihak lainnya.
2.
Penulisan dalam bentuk (Encoding), yaitu suatu proses penyebaran
Dallam bentuk simbol atau kode/ sandi.
3.
Pesan (message), yaitu serangkaian symbol-simbol yang disampaikan
pengirim.
4.
Media, yaitu suatu alat bantu atau
saluran untuk menyampaikan pesan.
5.
Penerimaan (receiver/ decoder), yaitu pihak yang
menerima pesan dari pengiriman pesan.
6.
Pembacaan sandi (decoding), yaitu suatu proses pengartian
atau menerjemahkan symbol-simbol oleh pihak penerima pesan.
7.
Tanggapan (response), yaitu serangkaian reaksi dari
pihak penerima atas pesan-pesan yang disampaikan kepadanya.
8.
Umpan balik (feedback), yaitu respons penerima yang
disampaikan kepada pengirim pesan. (Adya. Barata)
C. Hambatan
Komunikasi
Ada banyak
hal yang dapat mengganggu kita untuk berkomunikasi secara efektif. Komunikasi dikatan
berhasil hanya jika penerima memahami pesan seperti yang dimaksudkan oleh
pengirim. Gangguan merupakan segala campur tangan dalam proses komunikasi yang
mengubah atau mengaburkan apa yang diartikan oleh pengirim. Menurut Robbins
dalam munir, (2007), ada empat hambatan
komunikasi yang akan mempengaruhi kualitas komunikasi yang kita lakukan :
1.
Perbedaan Bahasa dan Persepsi
Setiap hari kita menerima input berupa pemandangan, suara, bau,
dan sebagainya. Lesirkar dkk (1999) mengilustrasikan pikiran kita yang mengatur
input ini menjadi peta mental (mental
map) yang mewakili persepsi kita mengenai realitas. Bahkan bila dua orang
mengalami peristiwa yang sama, bayangkan mental mereka mengenai peristiwa itu
tidak akan identik. Karena persepsi anda unik, gagasan yang ingin anda
sampaikan berbeda dengan orang lain. Sebagai pengirim, anda memiliki rincian
yang tampaknya penting bagi anda, yaitu proses yang dikenal sebagai persepsi
selektif. Sebagai penerima, anda mencoba menyesuaikan rincian baru ke dalam
pola yang sudah ada dalam arti ada. Apabila rincian yang dimaksud tidak ada
kesesuaian, kita cenderung mengubah informasi itu ketimbang mengatur pola yang
sudah ada. Hal inilah yang menyebabkan pengertian kita terhadapsesuatu hal akan
berbeda secara dramatis dengan orang lain. Namun, semakin banyakpengalaman yang
dibagi, semakin tinggi tingkat pemahaman satu sama lain. Hal tersebut
diilustrasikan oleh Bovee (2003) sebagai berikut :
2.
Gangguan Komunikasi
Menurut Locker (2000), ada 2
gangguan dalam berkomunikasi, yaitu :
-
Gangguan emosional. Anda akan
kesulitan dalam penyesuaian pesan jika anda sedang kecewa, marah atau takut. Hal
ini yang menyebabkan gagasan dan perasaan sering membuat kita sulit bersikap
objektif. Demikian pula, bila orang lain sedang emosional, dia mungkin
mengabaikan atau salah mengungkap pesan anda. Walaupun kita tidak mungkin
menghindari komunikasi dengan orang lain ketika emosi kita terlibat, namun akan
lebih baik apabila kita waspada akan kemungkinan besar kesalahpahaman yang akan
terjadi akibat emosi kita terlibat didalamnya.
-
Gangguan Fisik. Hambatan komunikasi
sering kali bersifat fisik: hubungan yang buruk, akustik yang jelek, dn tulisan
yang tak dapat dibaca. Walaupun gangguan jenis ini tampaknya kecil, namun hal
ini dapat menghambat pesan yang sebenarnya efektif. Penerima pesan anda mungkin
terganggu olah kursi yang tidak nyaman, cahaya yang redup dan masalah kesehatan,
atau beberapa kondisi yang menimbulkan gangguan secara fisik. Semua gangguan
ini pada umumnya tidak menghambat komuniksi, tetaoi akan mengurangi kosentrasi
penerima.
3.
Overlood
Komunikasi
bisnis sering terganggu karena materinya rumit dan kontroversia. Jumlah pesan
bisnis yang disampaikan semakin hari semakin banyak dan peluang untuk
terjadinya umpan balik sering terbatas, sehingga sulit untuk meluruskan salah
satu ngertian ketika hal itu terjadi. Dengan memahami berbagai tipe hambatan
komunikasi yang ada dalam organisasi, peluang untuk mengatasinya akan
meningkat.
4. Penyaringan yang Tidak Tepat
Menyaring adalah
membuang atau menyingkirkan informasi sebelum pesan itu di teruskan kepada
orang lain. Namun apabila hal tersebut mempengaruhi jumlah dan mutu informasi
yang di teruskan, tentu akan mempengaruhi kominikasi efektif yng diharapkan. Dalam
bisnis, banyak saringan antara anda dan penerima : sekertaris, asisten, mesin
penjawab, dan voice-mail. Menelepon seseorang bias menghabiskan waktu seminggu
bila orang yang anda telepon dilindungi oleh penjaga pintu, atau saringan
semacam ini. Hal in berarti pesan yang anda mungkin disuling. (Munir, 2007).
D. Definisi Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling
kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung
diketahui balikannya. (Muhammad, 2005,p.158-159).
Menurut Devito (1989), komunikasi interpersonal adalah penyampaian
pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok
kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan
umpan balik segera (Effendy,2003, p. 30).
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi
antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya
menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal. Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya
dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan
sebagainya (Mulyana, 2000, p. 73)
Menurut Effendi, pada hakekatnya komunikasi interpersonal adalah komunikasi
antar komunikator dengan komunikan, komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam
upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang
dialogis berupa percakapan. Arus balik bersifat langsung, komunikator
mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga. Pada saat komunikasi
dilancarkan, komunikator mengetahui secara pasti apakah komunikasinya positif
atau negatif, berhasil atau tidaknya. Jika ia dapat memberikan kesempatan pada
komunikan untuk bertanya seluas-luasnya (Sunarto, 2003, p. 13).
Definisi Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi intrapersonal adalah penggunaan bahasa atau pikiran yang
terjadi di dalam diri komunikator sendiri. Komunikasi intrapersonal merupakan
keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam pemrosesan simbolik dari
pesan-pesan. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan,
memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang
berkelanjutan.
E. Komunikasi interpersonal efektif dalam organisasi mencakup :
Komunikasi interpersonal efektif dalam
organisasi yang mencakup componential & situational
Komunikasi dalam organisasi atau perusahaan
dapat menentukan efektif atau tidaknya dalam suatu penyampaian pesan atau
perintah antar anggota organisasi, baik antara atasan dengan bawahan (downward
communication), bawahan dengan atasan (upward communication), maupun antar
anggota yang jabatannya setaraf (lateral communication). Secara sederhana,
komunikasi adalah proses penyampaian atau transfer dan pemahaman suatu
pengertian (meaning). Jadi dalam berkomunikasi, kita harus efektif menyampaikan
pesan yang ada pada kita kepada orang lain. Adapun berkomunikasi secara
langsung dan sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan kepada orang lain.
Karena dapat mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang dengan efek umpan
balik secara langsung. Proses berkomunikasi dimulai dari adanya pesan yang akan
disampaikan oleh pengirim, kemudian ditransfer melalui suatu channel (saluran),
kemudian diterima oleh penerima. Adapun komunikasi interpersonal efektif dalam
suatu organisasi mencakup dua bagian yaitu componential dan situational.
Componential
Menjelaskan komunikasi antar pribadi dengan mengamati
komponen-komponen utamanya, dalam hal ini adalah penyampaian pesan oleh satu
orang dan penerimaan pesan oleh orang lain dengan berbagai dampaknya dan dengan
peluang untuk memberikan umpan balik dengan segera.
Situasional
Interaksi tatap muka antara dua orang dengan potensi umpan balik
langsung dengan situasi yang mendukung disekitarnya.
Adya, Barata.Atep. (….). Dasar-dasar pelayanan prima. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo
Munir,Sukonco.Badri. (2007). Manajemen adimistrasi perkantoran modern. Jakarta : PT. Gelora Aksara
Hardjana, M.A. (2003). Komunikasi Intrapersonal dan interpersonal. Yogyakarta: Kanisius
Komentar
Posting Komentar