Tugas Pertemuan 5 dan 6 Kimia dan Fisika
Kata Fisika bersal dari bahasa Yunani “Physic” yang berarti “alam” atau
“hal ikhwal alam” sedangkan fisika (dalam bahasa inggris “Physic”) ialah ilmu
yang mempelajari aspek-aspek alam yang dapat dipahami dengan dasar-dasar
pengertian terhadap prinsip-prinsip dan hukum-hukum elementemya. Selanjutnya
fisika dapat didefenisikan dalam berbagai pengertian, satu diantaranya
mengatakan bahwa fisika adalah ilmu yang mempelajari suatu zat dan energi atau
zat dan gerakan.
Fisika sebagai ilmu memiliki arti yang sangat luas. Tetapi dalam persoalan
sering dijumpai khususnya dalam bidang teknik (kimia) yang mempelajari tentang
gerakan atom dalam perpindahan panas (termodinamika)
Fisika adalah ilmu yang fundamental yang mencakup semua sains dan
benda-benda hidup (biologi, zoologi, dan lain-lain) maupun sains fisika
(astronomi, kimia, fisika). Fisika pada dasarnya membahas tentang materi dan
energi adalah akar dari tiap bidang sains dan mendasari semua gejola.
Fisika juga dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang pengukuran,
sebab segala sesuatu yang kita ketahui tentang dunia fisika dan tentang
prinsip-prinsip yang mengatur prilakunya telah dipelajari melalui
pengamatan-pengamatan terhadap gejala alam. Tanpa kecuali gejala-gejala itu
selalu mengikuti atau memahami sekumpulan prinsip umum tertentu yang disebut
hukum-hukum fisika.
Adapun pengertian fisika dari sumber lain seperti dari ensiklopedia bebas
dunia internet “wikipedia.org” yang berbunyi fisika adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penemuan dan pemahaman
mendasar hukum-hukum yang menggerakkan materi, energi, ruang danwaktu. Fisika
mencakup konstituen elementer alam
semesta dan interaksi-interaksi
fundamentaldi dalamnya, sebagaimana analisa
sistem-sistem yang paling dapat dimengerti dalam artian prinsip-prinsip
fundamental ini. Fisika adalah studi mengenai dunia anorganik, fisik, sebagai lawan dari dunia organik seperti biologi, fisiologi, dan lain-lain.
Dan dapat disimpulkan bahwa fisika merupakan ilmu yang mempelajari benda
benda beserta fenomena dan keadaan.
4.1 Materi
v Pengertian materi
Materi adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan
menempati ruang .contohnya air,batu,pasir,tanah,oksigen,kayu,besi dll.Massa
suatu benda berbeda dengan berat suatu benda.Massa dustu benda menunjukan
jumlah materi yang menyusun benda tersebut.Oleh karena itu,massa benda
sifat nya tetap di semua tempat.Massa dinyatakan dalam kilogram(KG).Berat benda
adalah gaya yang menyatakan besarnya Tarikan gravitasi terhadap benda
yang mempunyai massa.Oleh karena itu,berat suatu benda akan berbeda di
tempat yang berbeda.Karena berat merupakan gaya,maka satuan berat adalah
Newton(N).Dua benda dengan massa yang sama bils di timbang di tempat yang
memiliki gravitasi sama,akan memiliki berat yang sama pula.
v SIFAT FISIKA
Ciri khas suatu zat yang dapat diamati tanpa
mengubah zat-zat penyusun materi tersebut, dinamakan sifat fisika. Sifat
fisika suatu benda antara lain:
1. Wujud Zat
Tiga macam wujud
zat yang kita kenal adalah : padat, cair dan gas. Zat tersebut dapat
berubah dari satu wujud ke wujud lain. Beberapa peristiwa perubahan yang
kita kenal, yaitu: menguap, mengembun, mencair, membeku, meyublim, dan
mengkristal.
2. Warna
Setiap benda
memiliki warna yang berbeda-beda. Warna merupakan sifat fisika yang dapat
kamu amati secara langsung. Warna yang dimiliki suatu benda merupakan ciri
tersendiri yang membedakan antara zat satu dengan zat lain
3. Kelarutan
Air merupakan zat
pelarut untuk zat-zat terlarut. Tidak semua zat dapat larut dalam zat pelarut.
Misal, garam dapat larut dalam air, tetapi kopi tidak dapat larut dalam
air.
4. Daya hantar
listrik
Benda logam pada
umumnya dapat menghantarkan listrik. Benda yang dapat menghantarkan
listrik dengan baik disebut konduktor, sedangkan benda yang tidak dapat
menghantarkan listrik disebut isolator. Daya hantar listrik pada suatu zat
dapat diamati dari gejala yang ditimbulkannya. Misal, tembaga dihubungkan
dengan sumber tegangan dan sebuah lampu. Akibat yang dapat kamu amati
adalah lampu dapat menyala.
5. Kemagnetan
Berdasarkan sifat
kemagnetan, benda digolongkan menjadi dua yaitu benda magnetik dan benda
non magnetik. Benda magnetik adalah benda yang dapat ditarik kuat oleh
magnet, sedangkan benda non magnetik adalah benda yang tidak dapat ditarik
oleh magnet. Misal, terdapat campuran antara serbuk besi dan pasir.
6. Titik didih dan
titik lebur
Titik didih
merupakan suhu dimana suatu zat mulai mengalami pendidihan (mendidih). Dan
titik lebur merupakan suhu dimana suatu zat/materi mulai melebur. Contoh: titik
didih air pada tekanan udara normal (76 cmHg) adalah 100oC,
sedangkan bensin kurang lebih 80oC.
v Sifat kimia
Sifat kimia adalah
ciri-ciri suatu zat yang berhubungan dengan terbentuknya zat jenis baru.
Berikut ini beberapa contoh sifat kimia yang dimiliki suatu benda,
beberapa contoh sifat kimia yaitu:
1. Mudah
terbakar
Sifat mudah
terbakar berhubungan dengan kemampuan menghasilkan api (terbakar).
2. Mudah berkarat
Reaksi antara
logam dan oksigen dapat mengakibatkan benda tersebut berkarat. Logam,
seperti : besi dan seng memiliki sifat mudah berkarat.
3. Mudah meledak
Interaksi zat
dengan oksigen di alam ada yang mempunyai sifat mudah meledak, seperti:
magnesium, uranium dan natrium.
4. Beracun
Terdapat beberapa
zat yang memiliki sifat kimia beracun, antara lain: insektisida,
pestisida, fungisida, herbisida dan rodentisida. Zat beracun tersebut
digunakan manusia untuk membasmi hama, baik serangga maupun tikus.
5. Mudah busuk
Akibat terjadi
reaksi kimia dalam suatu makanan atau minuman, dapat mengakibatkan makanan
dan minuman tersebut membusuk dan berubah rasa menjadi asam. Misal, nasi
yang dibiarkan berhari–hari bereaksi dengan udara menjadi basi.
v Perubahan Fisika
& kimia
PERUBAHAN FISIKA
Perubahan fisika adalah
perubahan pada zat yang tidak menghasilkan zat jenis baru. Contohnya beras yang
ditumbuk menjadi tepung. Beras yang ditumbuk menjadi tepung, hanya menunjukkan
bentuk dan ukuran yang berubah, tetapi sifat molekul zat pada beras dan tepung
tetap sama.
Peristiwa perubahan wujud zat,
antara lain : menguap, mengembun, mencair, membeku, menyublim, mengkristal
merupakan perubahan fisika.
Terdapat beberapa ciri- ciri
pada perubahan fisika, yaitu:
1.
tidak terbentuk
zat jenis baru,
2.
zat yang berubah
dapat kembali ke bentuk semula,
3.
hanya diikuti
perubahan sifat fisika saja.
Perubahan fisika yang lainnya adalah perubahan bentuk,
perubahan ukuran, dan perubahan warna.
PERUBAHAN KIMIA
Perubahan kimia adalah
perubahan pada zat yang menghasilkan zat jenis baru. Misalnya pada saat
membakar kertas. Setelah kertas tersebut habis terbakar akan terdapat abu yang
diperoleh akibat proses pembakaran. Kertas sebelum dibakar memiliki sifat yang
berbeda dengan kertas sesudah dibakar.
Contoh perubahan kimia, antara
lain: nasi membusuk, susu yang basi, sayur menjadi basi, telur membusuk, telur
asin, besi berkarat, dan lain-lain.
Terdapat beberapa ciri-ciri
perubahan kimia suatu zat, yaitu: terbentuk zat jenis baru, zat yang berubah
tidak dapat kembali ke bentuk semula, diikuti oleh perubahan sifat kimia
melalui reaksi kimia.
Selama terjadi perubahan
kimia, massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat sesudah reaksi.
4.2 pengenalan unsur dan sistem periodik
Unsur adalah zat murni yang dapat diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih
sederhana dengan reaksi
kimia biasa. Penulisan lambang unsur mengikuti aturan
sebagai berikut:
1. Lambang unsur diambil dari singkatan nama
unsur. Beberapa lambang unsur berasal dari bahasa Latin atau
Yunani nama unsur tersebut. Misalnya Fe dari kata ferrum (bahasa
latin) sebagai lambang unsur besi.
2. Lambang unsur ditulis
dengan satu huruf kapital.
3. Untuk Unsur yang dilambangkan dengan
lebih dengan satu huruf, huruf pertama lambang ditulis dengan huruf kapital dan
huruf kedua/ketiga ditulis dengan huruf kecil.
4. Unsur-unsur yang memiliki
nama dengan huruf pertama sama maka huruf pertama lambang unsur diambil dari
huruf pertama nama unsur dan huruf kedua diambil dari huruf lain yang terdapat
pada nama unsur tersebut. Misalnya, Rauntuk radium dan Rn untuk radon.
Pada suhu kamar (25 C) unsur
dapat berwujud Padat, Cair,dan Gas, secara umum unsur terbagi
menjadi dua kelompok yaitu:
· Unsur Logam: umumnya unsur logam diberi nama akhiran ium. Umumnya
logam ini memiliki titik didih tinggi, mengilap, dapat dibengkokan , dan
dapt menghantarkan panas atau arus listrik
· Unsur Non Logam: umumnya memiliki titik didih rendah, tidak
mengkilap,kadang-kadang rapuh tak dapat dibengkokkan dan sukar menghantarkan
panas atau arus listrik.
Senyawa adalah zat yang terbentuk dari penggabungan
unsur-unsur dengan pembagian tertentu. Senyawa dihasilkan dari reaksi kimia
antara dua unsur atau lebih melalui reaksi pembentukan. Misalnya, karat besi
(hematit) berupa Fe2O3 dihasilkan oleh reaksi besi (Fe) dengan oksigen (O).
Senyawa dapat diuraikan menjadi unsur-unsur pembentuknya melalui reaksi
penguraian.
Senyawa mempunyai sifat yang berbeda dengan
unsur-unsur pembentuknya. Senyawa hanya dapt diuraikan menjadi unsur-unsur
pembentuknya melalui reaksi kimia. Pada kondisi yang sama, senyawa dapat
memiliki wujud berbeda dengan unsur-unsur pembentuknya. Sifat fisika dan kimia
senyawa berbeda dengan unsur-unsur pembentuknya. Misalnya reaksi antara gas
hidrogen dan gas oksigen membentuk senyawa air yang berwujud cair.
Cabang-cabang fisika itu sebenarnya
banyak banget. Selain itu, cabang-cabang ilmu fisika juga
banyak berkaitan dengan cabang-cabang ilmu lainnya. Nah, sekarang
kita cek cabang-cabang ilmu fisika yang penulis tahu yuk!
Mungkin ada cabang yang juga disebutkan di bidang ilmu
lainnya, tapi ngga apa-apa, itu biasa, karena banyak ilmu yang berkaitan dengan ilmu
fisika.
Mekanika adalah satu
cabang fisika yang mempelajari tentang gerak.Mekanika klasik terbagi atas 2
bagian yakni Kinematika danDinamika.
·
kinematika membahas bagaimana
suatu objek yang bergerak tanpa Menyelidiki sebab-sebab apa yang menyebabkan
suatu objek bergerak.
·
dinamika mempelajari bagaimana
suatu objek yang bergerak dengan menyelidiki penyebab.
Mekanika kuantum adalah cabang
dasar fisika yang menggantikan mekanika klasik pada tataran atom dan subatom
Mekanika fluida adalah cabang
ilmu fisika yang mempelajari fluida (yang dapat berupa cairan dan gas)
Yang berkaitan dengan listrik dan magnet :
·
Elektronika adalah ilmu yang
mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran
elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat seperti komputer,
peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya.
·
Teknik Elektro atau Teknik listrik (bahasa Inggris: electrical engineering)
adalah salah satu bidang ilmu teknik mengenai aplikasi listrik untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat.
·
Elektrostatis adalah ilmu yang
mempelajari listrik statis
·
Elektrodinamis adalah ilmu yang
mempelajari listrik dinamis
·
Bioelektromagnetik adaIah disiplin ilmu
yang mempelajari fenomena listrik, magnetik dan elektromagnetik yang muncul
pada jaringan makhluk bidup.
Termodinamika adalah kajian
tentang energi atau panas yang berpindah
Fisika inti adalah ilmu
fisika yang mengkaji atom / bagian-bagian atom
Fisika Gelombang adalah cabang
ilmu fisika yang mempelajari tentang gelombang
Fisika Optik (Geometri) adalah ilmu fisika yang mempelajari tentang cahaya.
Kosmografi/astronomi adalah ilmu
mempelajari tentang perbintangan dan benda- benda angkasa.
Fisika Kedokteran (Fisika Medis) membahas bagaimana penggunaan ilmu fisika dalam bidang kedokteran
(medis), di antaranya:
·
Biomekanika meliputi gaya dan
hukum fluida dalam tubuh
·
Bioakuistik (bunyi dan efeknya
pada sel hidup/ manusia)
·
Biooptik (mata dan penggunaan
alat-alat optik)
·
Biolistrik (sistem listrik pada
sel hidup terutama pada jantung manusia)
Fisika radiasi adalah ilmu
fisika yang mempelajari setiap proses di mana energi bergerak melalui media
atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain.
Fisika Lingkungan adalah Ilmu yang
mempelajari kaitan fenomena fisika dengan lingkungan. Beberapa di antaranya
antara lain :
·
Fisika Tanah dalam/Bumi
·
Fisika Tanah Permukaan
·
Fisika udara
·
Hidrologi
·
Fisika gempa (seismografi fisik)
·
Fisika laut (oseanografi fisik)
·
Meteorologi
·
Fisika awan
·
Fisika Atmosfer
Geofisika adalah perpaduan
antara ilmu fisika, geografi, kimia dan matematika. Dari segi
Fisika yang dipelajari adalah:
·
Ilmu Gempa atau Seismologi yang mempelajari tentang gempa
·
Magnet bumi
·
Gravitasi termasuk pasang surut
dan anomali gravitasi bumi
·
Geo-Elektro (aspek listrik bumi),
dll
Selain yang diuraikan di atas, seiring perkembangan
zaman, ilmu fisika telah menjadi bagian dari segi kehidupan,
misalnya
·
Ekonomifisika yang merupakan
aplikasi fisika dalam bidang ekonomi
·
Fisika Komputasi adalah solusi
persamaan-persamaan Fisika- Matematik dengan menggunakan , dan lain- lain yang
mengakibatkan fisika itu selalu ada dalam berbagai aspek.
Hubungan Fisika Dengan Ilmu-Ilmu Lain
Telah kita ketahui bahwa tujuan fisika adalah untuk memungkinkan kita
memahami komponen-komponen dasar materi dan antaraksi di antaranya, dan
karenanya mampu menerangkan gejala alam, termasuk sifat-sifat materi dalam
kelompok. Dari pernyataan ini dapat kita lihat bahwa fisika merupakan ilmu yang
paling fundamental diantara semua ilmu pengetahuan alam. Kimia membahas satu
aspek khusus dari program yang sangat besar ini: penerapan hukum-hukum fisika
pada susunan molekul dan pada cara-cara praktis yang beraneka ragam
dalam mengubah molekul tertentu menjadi yang lain. Biologi harus bersandar
ketat pada fisika dan kimia untuk menerangkan proses-proses yang berlangsung
dalam makhluk hidup. Penerapan prinsip fisika dan kimia pada problema-problema
praktis, dalam penelitian dan pengembangan dan juga dalam praktek profesional,
telah memberikan dorongan bagi berkembangnya berbagai cabang rekayasa. Praktek
dan riset rekayasa modern tak akan mungkin tanpa pemahaman yang kokoh tentang
ide-ide dasar ilmu pengetahuan alam.
Pentingnya fisika bukan hanya terletak pada kenyataan bahwa ia memberikan
kerangka konseptual dasar dan teoritis di atas mana semua ilmu pengetahuan alam
berpijak. Dari segi praktis, fisika penting karena ia menyiapkan teknik-teknik
yang dapat digunakan pada hampir setiap bidang riset murni atau terapan.
Astronom membutuhkan teknik-teknik optika, opektroskopi, dan radio. Ahli
geologi menggunakan metode gravimetri, akustik, inti dan mekanika
dalam penelitiannya. Penggunaan serupa juga dilakukan oleh ahli
kelautan, meteorologi, dan seismologi. Sebuah rumah sakit modern dilengkapi
dengan ahli laboratorium dimana teknik fisika canggih diterapkan. Sebagai
kesimpulan, hampir tak ada suatu kegiatan riset termasuk arkeologi,
paleontologi, sejarah dan kesenian yang dapat berlangsung tanpa menggunakan
tekni-teknik fisika modern. Fisikawan mempunyai kepuasan bahwa ia tidak hanya
memajukan pengetahuan kita tentang alam semesta tapi juga ikut menyumbang bagi
kemajuan sosial umat manusia.
PENGUKURAN
Pengukuran adalah membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain sebagai
patokan. Dalam pengukuran, terdapat 2 faktor utama, yaitu perbandingan dan
patokan (standar). Sebagai contoh, Adi dan Budi ingin mengukur panjang meja
dengan menggunakan jengkal tangan. Kita bandingkan hasil pengukuran meja
menggunakan tangan Adi, dengan tangan Budi. Ternyata, hasil pengukuran meja
denga tangan Adi sebesar 25 jengkal, sedangkan tangan Budi sebesar 30 jengkal.
Dengan demikian, pengukuran juga dapat didefinisikan suatu proses membandingkan
suatu besaran dengan besaran lain (sejenis) yang dipakai sebagai satuan
(pembanding dalam pengukuran).
Pengukuran dapat dilakukan dengan 2 cara
:
1) Pengukuran Langsung
Suatu pengukuran dengan
menggunakan alat ukur dan langsung memberikan hasilnya.
Contoh : pengukuran
panjang meja
2) Pengukuran Tidak Langsung
Suatu pengukuran
dengan menggunakan cara dan perhitungan terlebih dahulu, baru memberikan
hasilnya.
Contoh : Pengukuran
Benda-Benda kuno
Pengukuran Berdasarkan Sistem Metrik dan
SI
Setelah abad ke-17, para ilmuwan
menggunakan sistem pengukuran yang pada awalnya disebut sistem pengukuran
metrik. Sistem ini merupakan satuan yang dahulu dipakai dalam dunia
pendidikan dan pengetahuan. Sistem metrik dikelompokkan menjadi Sistem Metrik Besaratau MKS (Meter Kilogram Second), yang
pada tahun 1960 satuan ini dipergunakan dan diresmikan menjadi Sistem
Internasional (SI) atau biasa disebut dengan Sistem Metrik Kecilatau CGS (Centimeter Gram Second).
Sistem Metrik diusulkan menjadi SI,
karena satuan-satuan dalam sistem ini dihubungkan dengan bilangan pokok 10,
sehingga lebih memudahkan penggunaannya. Berikut akan adalah tabel awalan
sistem metrik yang digunakan dalam SI.
awalan satuan metrik dalam besaran
panjang
|
a) Sistem Internasional untuk Panjang
Hasil pengukuran besaran
panjang biasanya dinyatakan dalam satuan meter, centimeter, milimeter atau
kilometer. Satuan Besaran dalam sistem SI adalah Meter. Pada
mulanya satu meter ditetapkan sama dengan panjang sepersepuluh juta
(1/10000000) dari jarak kutub utara ke khatulistiwa melalui Paris. Kemudian
dibuatlah batang meter standar dari campuran Platina-Iridium. Satu meter
didefinisikan sebagai jarak dua goresan pada batang ketika bersuhu 0ºC.
Namun, batang meter standar
dapat berubah dan rusak karena dipengaruhi oleh suhu, serta menimbulkan
kesulitan dalam menentukan ketelitian pengukuran. Oleh karena itu, pada tahun
1960 definisi satu meter diubah. Satu meter didefinisikan sebagai jarak
1650763,72 kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh atom gas
krypton-86 dalam ruang hampa pada suatu lucutan listrik.
Pada Tahun
1983, Konferensi Internasional tentang timbangan dan ukuran
memutuskan bahwa satu meter merupakan jarak yang ditempuh cahaya pada selang
waktu 1/299792458 sekon. Penggunaan kecepatan cahaya ini, karena nilainya
dianggap selalu konstan.
b) Sistem Internasional untuk Massa
Besaran massa dalam satuan
SI dinyatakan dalam satuan kilogram (Kg). Pada mulanya, para ahli
mendefinisikan satu kilogram sebagai massa sebuah silinder yang terbuat dari
bahan campuran Platina dan Iridium yang disimpan di Sevres, dekat Paris. Untuk
mendapatkan ketelitian yang lebih baik, massa satu kilogram didefinisikan
sebagai massa satu liter air murni pada suhu 4oC.
c) Sistem Internasional untuk
Waktu
Besaran waktu
dinyatakan dalam satuan detik atau sekon dalam SI. Pada awalnya satuan waktu
dinyatakan atas dasar waktu rotasi bumi pada porosnya, yaitu 1 hari. Satu detik
didefinisikan sebagai 1/26400 kali satu hari rata-rata. Satu hari rata-rata
sama dengan 24 jam = 24 x 60 x 60 = 86400 detik. Karena satu hari matahari
tidak selalu tetap dari waktu ke waktu, maka pada tahun 1956 para ahli
menetapkan definisi baru. Satu detik adalah selang waktu yang diperlukan oleh
atom cesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9192631770 kali.
d) Sistem Internasional untuk Suhu
Satu Kelvin adalah 1/273,16 suhu titik
tripel air
e) Sistem Internasional untuk Kuat Arus
Listrik
Satu Ampere adalah arus tetap yang
dipertahankan untuk tetap mengalir pada dua batang penghantar sejajar dengan
panjang tak terhingga dan dengan luas penampang yang dapat diabaikan dan
dipisahkan sejauh satu meter dari vakum, yang akan menghasilkan gaya sebesar
2x10^-7 N m^-1.
f) Sistem Internasional untuk Intensitas
Cahaya
Satu candela adalah intensitas cahaya
yang besarnya sama dengan intensitas sebuah sumber cahaya pada satu arah
tertentu yang memancarkan radiasi monokhromatik dengan frekuensi 540 x 10^12 Hz
dan memiliki intensitas pancaran pada arah tersebut sebesar 1/683 watt per
steradian.
g) Sistem Internasional Jumlah Zat
satu mol sama dengan jumlah zat yang
mengandung satuan elementer sebanyak jumlah atom didalam 0,012 kg karbon -12.
satuan elementer dapat berupa atom, molekul, ion, elektron, dll.
BESARAN
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur
dan dinyatakan dalam angka serta mempunyai nilai satuan. Sistem satuan dalam
besaran fisika prinsipnya bersifat standar/baku, yaitu bersifat tetap, berlaku
universal, dan dapat digunakan setiap saat dengan tetap. Besaran dalam fisika
dikelompokkan menjadi 2, yaitu Besaran Pokok dan Besaran
Turunan.
1. Besaran Pokok
Besaran Pokok adalah besaran yang sudah
ditetapkan terlebih dahulu. Berikut ini merupakan tabel Besaran pokok dalam
sistem Metrik dengan satuan MKS (Meter Kilogram Second) dan CGS (Centimeter
Gram Second) :
N0
|
Besaran Pokok
|
Satuan SI/MKKS
|
Singkatan
|
Satuan Sistem CGS
|
Singkatan
|
1
|
Panjang
|
meter
|
m
|
centimeter
|
cm
|
2
|
Massa
|
kilogram
|
kg
|
gram
|
g
|
3
|
Waktu
|
detik
|
s
|
detik
|
s
|
4
|
Suhu
|
kelvin
|
K
|
Kelvin
|
k
|
5
|
Kuat arus listrik
|
ampere
|
A
|
stat ampere
|
statA
|
6
|
Intensitas cahaya
|
candela
|
Cd
|
candela
|
Cd
|
7
|
Jumlah zat
|
kilo mol
|
kmol
|
mol
|
mol
|
2. Besaran Turunan
Besaran Turunan merupakan besaran yang
dijabarkan dari besaran-besaran pokok. Contohnya : Luas, Kecepatan,
Percepatan,dll. Berikut tabel besaran turunan beserta satuannya :
N0
|
Besaran Turunan
|
Penjabaran dari Besaran Pokok
|
Satuan dalam MKKS
|
1
|
Luas
|
Panjang × Lebar
|
m2
|
2
|
Volume
|
Panjang × Lebar × Tinggi
|
m3
|
3
|
Massa Jenis
|
Massa : Volume
|
kg/m3
|
4
|
Kecepatan
|
Perpindahan : Waktu
|
m/s
|
5
|
Percepatan
|
Kecepatan : Waktu
|
m/s2
|
6
|
Gaya
|
Massa × Percepatan
|
newton (N) = kg.m/s2
|
7
|
Usaha
|
Gaya × Perpindahan
|
joule (J) = kg.m2/s2
|
8
|
Daya
|
Usaha : Waktu
|
watt (W) = kg.m2/s3
|
9
|
Tekanan
|
Gaya : Luas
|
pascal (Pa) = N/m2
|
10
|
Momentum
|
Massa × Kecepatan
|
kg.m/s
|
DIMENSI
Dimensi menyatakan sifat fisis suatu
besaran, atau dengan kata lain dimensi merupakan simbol dari besaran pokok.
Dimensi dapat dipakai untuk mengecek rumus-rumus fisika. Rumus Fisika yang benar,
harus mempunyai dimensi yang sama pada kedua ruas.
Dimensi Besaran
Dimensi besaran diwakili dengan simbol,
misalnya M, L, T yang mewakili massa (mass), panjang (length) dan waktu (time).
Ada dua macam dimensi yaitu Dimensi Primer dan Dimensi Sekunder. Dimensi Primer meliputi M (untuk satuan massa), L
(untuk satuan panjang) dan T (untuk satuan waktu). Dimensi Sekunder adalah dimensi dari semua Besaran
Turunan yang dinyatakan dalam Dimensi Primer. Contoh : Dimensi Gaya : M L T-2 atau dimensi Percepatan : L T-2.
Catatan :
Semua besaran fisis dalam mekanika dapat
dinyatakan dengan tiga besaran pokok (Dimensi Primer) yaitu panjang, massa dan
waktu. Sebagaimana terdapat Satuan Besaran Turunan yang diturunkan dari Satuan
Besaran Pokok, demikian juga terdapat Dimensi Primer dan Dimensi Sekunder yang diturunkan dari Dimensi Primer.
Manfaat Dimensi dalam Fisika antara lain
: (1) dapat digunakan untuk membuktikan dua besaran sama atau tidak. Dua
besaran sama jika keduanya memiliki dimensi yang sama atau keduanya termasuk
besaran vektor atau skalar, (2) dapat digunakan untuk menentukan persamaan yang
pasti salah atau mungkin benar, (3) dapat digunakan untuk menurunkan persamaan
suatu besaran fisis jika kesebandingan besaran fisis tersebut dengan
besaran-besaran fisis lainnya diketahui.
Satuan dan dimensi suatu variabel fisika
adalah dua hal berbeda. Satuan besaran fisis didefinisikan dengan perjanjian,
berhubungan dengan standar tertentu (contohnya, besaran panjang dapat memiliki
satuan meter, kaki, inci, mil, atau mikrometer), namun dimensi besaran panjang
hanya satu, yaitu L. Dua satuan yang berbeda dapat dikonversikan satu sama lain
(contohnya: 1 m = 39,37 in; angka 39,37 ini disebut sebagai faktor konversi),
sementara tidak ada faktor konversi antarlambang dimensi.
Didalam suatu pengukuran ada dua
kemungkinan yang akan terjadi yaitu mendapat angka yang terlalu kecil, atau
angka yang terlalu besar. Untuk menyederhanakan permasalahan tersebut maka
dalam pertemuan pada tahun 1960-1975 komite internasional menetapkan awalan
pada satuan-satuan tersebut.
Manfaat dimensi dalam Fisika, adalah :
1. Dapat digunakan untuk membuktikan dua
besaran sama atau tidak. Apabila dua besaran sama, jika keduanya memiliki
dimensi yang sama atau keduanya merupakan besaran vektor atau skalar.
2. dapat digunakan untuk menentukan
persamaan yang pasti salah atau mungkin benar.
3. dapat digunakan untuk menurunkan
persamaan suatu besaran fisis jika kesebandingan besaran fisis tersebut dengan
besaran-besaran fisis lainnya diketahui
Apa perbedaan Satuan dengan Dimensi?
a) Satuan
· Satuan besaran fisis didefinisikan
dengan perjanjian, berhubungan dengan standar tertentu. (Contoh pada besaran
panjang dapat memiliki satuan meter, kaki, inci, mil, atau mikrometer).
· Dua satuan yang berbeda dapat dikonversi
satu sama lain. (Contoh : 1 m = 39,37 in, angka 39,37 ini disebut sebagai
faktor konversi)
b) Dimensi
· Dimensi pada Besaran panjang hanya satu,
yaitu L
· Tidak ada faktor konversi antar lambang
dimensi
SISTEM
SATUAN DAN PENGUKURAN
a)
Besaran dan Satuan
Hasil
pengukuran selalu mengandung dua hal, yakni: kuantitas atau nilai dan satuan.
Sesuatu yang memiliki kuantitas dan satuan tersebut dinamakan besaran. Berbagai
besaran yang kuantitasnya dapat diukur, baik secara langsung maupun tak
langsung, disebut besaran fisis, misalnya panjang dan waktu. Tetapi banyak juga
besaran-besaran yang dikategorikan non-fisis, karena kuantitasnya belum dapat
diukur, misalnya cinta, bau, dan rasa.
Pengukuran
Besaran Fisika
Peranan pengukuran dalam kehidupan
sehari-hari sangat penting. Seorang tukang jahit pakaian mengukur panjang kain
untuk dipotong sesuai dengan pola pakaian yang akan dibuat dengan menggunakan
meteran pita. Penjual daging menimbang massa daging sesuai kebutuhan pembelinya
dengan menggunakan timbangan duduk.
Seorang petani tradisional mungkin
melakukan pengukuran panjang dan lebar sawahnya menggunakan satuan bata, dan
tentunya alat ukur yang digunakan adalah sebuah batu bata. Tetapi seorang insinyur
sipil mengukur lebar jalan menggunakan alat meteran kelos untuk mendapatkan
satuan meter.
Ketika kita mengukur panjang meja dengan
penggaris, misalnya didapat panjang meja 100 cm, maka panjang meja merupakan
besaran, 100 merupakan hasil dari pengukuran sedangkan cm adalah satuannya.
Beberapa aspek pengukuran yang harus
diperhatikan yaitu ketepatan (akurasi), kalibrasi alat, ketelitian (presisi),
dan kepekaan (sensitivitas). Dengan aspek-aspek pengukuran tersebut diharapkan
mendapatkan hasil pengukuran yang akurat dan benar.
Berikut ini akan kita bahas pengukuran
besaran-besaran fisika, meliputi panjang, massa, dan waktu.
1.
Pengukuran Panjang
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur
panjang benda haruslah sesuai dengan ukuran benda. Sebagai contoh, untuk
mengukur lebar buku kita gunakan pengaris, sedangkan untuk mengukur lebar jalan
raya lebih mudah menggunakan meteran kelos.
a. Pengukuran
Panjang dengan Mistar
Penggaris atau mistar berbagai macam
jenisnya, seperti penggaris yang berbentuk lurus, berbentuk segitiga yang
terbuat dari plastik atau logam, mistar tukang kayu, dan penggaris berbentuk
pita (meteran pita). Mistar mempunyai batas ukur sampai 1 meter, sedangkan
meteran pita dapat mengukur panjang sampai 3 meter. Mistar memiliki ketelitian 1
mm atau 0,1 cm.
Alat
Ukur Panjang
Posisi mata harus melihat tegak lurus
terhadap skala ketika membaca skala mistar. Hal ini untuk menghindari kesalahan
pembacaan hasil pengukuran akibat beda sudut kemiringan dalam melihat atau
disebut dengan kesalahan paralaks.
Pembacaan
Skala
b.
Pengukuran Panjang dengan Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur
panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10 cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau
0,01 cm. Jangka sorong juga dapat digunakan untuk mengukur diameter cincin dan
diameter bagian dalam sebuah pipa. Bagian-bagian penting jangka sorong yaitu:
1. rahang tetap dengan skala tetap
terkecil 0,1 cm
2. rahang geser yang dilengkapi skala
nonius. Skala tetap dan nonius mempunyai selisih 1 mm.
Jangka
Sorong
c.
Pengukuran Panjang dengan Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup memiliki ketelitian
0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur benda
yang mempunyai ukuran kecil dan tipis, seperti mengukur ketebalan plat,
diameter kawat, dan onderdil kendaraan yang berukuran kecil.
Bagian-bagian dari mikrometer adalah
rahang putar, skala utama, skala putar, dan silinder bergerigi. Skala terkecil
dari skala utama bernilai 0,1 mm, sedangkan skala terkecil untuk skala putar
sebesar 0,01 mm. Berikut ini gambar bagian-bagian dari mikrometer.
Mikrometer
Sekrup
2.
Pengukuran Massa Benda
Timbangan digunakan untuk mengukur massa
benda. Prinsip kerjanya adalah keseimbangan kedua lengan, yaitu keseimbangan
antara massa benda yang diukur dengan anak timbangan yang digunakan. Dalam
dunia pendidikan sering digunakan neraca O’Hauss tiga lengan atau dua lengan.
Perhatikan beberapa alat ukur berat berikut ini.
Bagian-bagian dari neraca O’Hauss tiga
lengan adalah sebagai berikut:
• Lengan depan memiliki skala 0—10 g,
dengan tiap skala bernilai 1 g.
• Lengan tengah berskala mulai 0—500 g,
tiap skala sebesar 100 g.
• Lengan belakang dengan skala bernilai
10 sampai 100 g, tiap skala 10 g.
Neraca
3.
Pengukuran Besaran Waktu
Berbagai jenis alat ukur waktu misalnya:
jam analog, jam digital, jam dinding, jam atom, jam matahari, dan stopwatch.
Dari alat-alat tersebut, stopwatch termasuk alat ukur yang memiliki ketelitian
cukup baik, yaitu sampai 0,1 s.
Alat
Ukur Waktu
C. SUHU
DAN PENGUKURANNYA
1. Pengertian Suhu
Ukuran derajat panas dan dingin suatu
benda tersebut dinyatakan dengan besaran suhu. Jadi, suhu adalah suatu besaran
untuk menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda.
2. Termometer sebagai Alat Ukur Suhu
Suhu termasuk besaran pokok. Alat untuk untuk
mengukur besarnya suhu suatu benda adalah termometer. Termometer yang umum
digunakan adalah termometer zat cair dengan pengisi pipa kapilernya adalah
raksa atau alkohol. Pertimbangan dipilihnya raksa sebagai pengisi pipa kapiler
termometer adalah sebagai berikut:
a. raksa tidak membasahi dinding kaca,
b. raksa merupakan penghantar panas yang baik,
c. kalor jenis raksa rendah akibatnya dengan perubahan panas yang kecil cukup
dapat mengubah suhunya,
d. jangkauan ukur raksa lebar karena titik bekunya -39 ºC dan titik didihnya
357ºC.
Pengukuran suhu yang sangat rendah
biasanya menggunakan termometer alkohol. Alkohol memiliki titik beku yang
sangat rendah, yaitu -114ºC. Namun demikian, termometer alkohol tidak dapat
digunakan untuk mengukur suhu benda yang tinggi sebab titik didihnya hanya
78ºC.
Pada pembuatan termometer terlebih
dahulu ditetapkan titik tetap atas dan titik tetap bawah. Titik tetap
termometer tersebut diukur pada tekanan 1 atmosfer. Di antara kedua titik tetap
tersebut dibuat skala suhu. Penetapan titik tetap bawah adalah suhu ketika es
melebur dan penetapan titik tetap atas adalah suhu saat air mendidih.
Berikut ini adalah penetapan titik tetap pada skala termometer.
a. Termometer
Celcius
Titik tetap bawah diberi angka 0 dan
titik tetap atas diberi angka 100. Diantara titik tetap bawah dan titik tetap
atas dibagi 100 skala.
b. Termometer
Reaumur
Titik tetap bawah diberi angka 0 dan
titik tetap atas diberi angka 80. Di antara titik tetap bawah dan titik tetap
atas dibagi menjadi 80 skala.
c. Termometer
Fahrenheit
Titik tetap bawah diberi angka 32 dan
titik tetap atas diberi angka 212. Suhu es yang dicampur dengan garam
ditetapkan sebagai 0ºF. Di antara titik tetap bawah dan titik tetap atas
dibagi 180 skala.
d. Termometer
Kelvin
Pada termometer Kelvin, titik terbawah
diberi angka nol. Titik ini disebut suhu mutlak, yaitu suhu terkecil yang
dimiliki benda ketika energi total partikel benda tersebut nol. Kelvin
menetapkan suhu es melebur dengan angka 273 dan suhu air mendidih dengan angka
373. Rentang titik tetap bawah dan titik tetap atas termometer Kelvin dibagi
100 skala.
Titik
Tetap Termometer
Perbandingan skala antara temometer
Celcius, termometer Reaumur, dan termometer Fahrenheit adalah
C : R : F = 100 : 80 : 180
C : R : F = 5 : 4 : 9
Dengan memperhatikan titik tetap bawah
0ºC = 0ºR = 32ºF, maka hubungan skala C, R, dan F dapat ditulis sebagai
berikut:
tº C =5/4 tºR
tº C =5/9 (tºF – 32)
tº C =4/9 (tºF – 32)
Hubungan skala Celcius dan Kelvin adalah
t K = tºC + 273 K
Kita dapat menentukan sendiri skala
suatu termometer. Skala termometer yang kita buat dapat dikonversikan ke skala
termometer yang lain apabila pada saat menentukan titik tetap kedua termometer
berada dalam keadaan yang sama.
Misalnya, kita akan menentukan skala
termometer X dan Y. Termometer X dengan titik tetap bawah Xb dan titik tetap
atas Xa. Termometer Y dengan titik tetap bawah Yb dan titik tetap atas Ya.
Titik tetap bawah dan titik tetap atas kedua termometer di atas adalah suhu
saat es melebur dan suhu saat air mendidih pada tekanan 1 atmosfer.
Dengan membandingkan perubahan suhu dan
interval kedua titik tetap masing-masing termometer, diperoleh hubungan sebagai
berikut.
Keterangan:
Xa = titik tetap atas termometer X
Xb = titik tetap bawah termometer X
Tx = suhu pada termometer X
Ya = titik tetap atas termometer Y
Yb = titik tetap bawah termometer Y
Ty = suhu pada termometer Y
Konversi
Skala Termometer
Seperti kita ketahui bahwa zat cair
sebagai bahan pengisi termometer ada dua macam, yaitu air raksa dan alkohol.
Nah, ternyata zat cair tersebut memiliki beberapa keuntungan dan kerugian.
a . Termometer air raksa.
Berikut ini beberapa keuntungan air
raksa sebagai pengisi termometer, antara lain :
1) Air
raksa tidak membasahi dinding pipa kapiler, sehingga pengukurannya menjadi
teliti.
2) Air raksa mudah dilihat karena mengkilat.
3) Air raksa cepat mengambil panas dari suatu
benda yang sedang diukur.
4) Jangkauan suhu air raksa cukup lebar, karena
air raksa membeku pada suhu – 40 0C dan mendidih pada suhu 360 0 C.
5) Volume air raksa berubah secara teratur.
Selain beberapa keuntungan, ternyata air
raksa juga memiliki beberapa kerugian, antara lain:
1) Air
raksa harganya mahal.
2) Air raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur
suhu yang sangat rendah.
3) Air raksa termasuk zat beracun sehingga
berbahaya apabila tabungnya pecah.
b.
Termometer alkohol
Keuntungan menggunakan alkohol sebagai
pengisi termometer, antara lain :
1) Alkohol
harganya murah.
2) Alkohol lebih teliti, sebab untuk kenaikan
suhu yang kecil ternyata alkohol mengalami perubahan volume yang besar.
3) Alkohol dapat mengukur suhu yang sangat
rendah, sebab titik beku alkohol –130 0C.
Kerugian menggunakan alkohol sebagai
pengisi termometer, antara lain :
1)
Membasahi dinding kaca.
2) Titik didihnya rendah (78 0C)
3) Alkohol tidak berwarna, sehingga perlu memberi
pewarna dahulu agar dapat dilihat.
Mengapa air tidak dipakai untuk mengisi
tabung termometer? Alasannya karena air membasahi dinding kaca, jangkauan
suhunya terbatas, perubahan volumenya kecil, penghantar panas yang jelek.
D. Memperhatikan
dan Menerapkan Keselamatan Kerja dalam Pengukuran
Belajar fisika tidak dapat dipisahkan
dari kegiatan laboratorium. Dalam melaksanakan percobaan dan kegiatan di
laboratorium mungkin saja terjadi kecelakaan. Oleh karena itu, penting sekali
untuk menjaga keselamatan dalam bekerja. Salah satu usaha menjaga keselamatan
kerja dan mencegah terjadinya kecelakaan adalah dengan memperhatikan dan
melaksanakan tata tertib di laboratorium.
Mengapa kecelakaan dapat terjadi?
Kecelakaan di laboratorium dapat terjadi disebabkan beberapa hal, antara lain:
1. tidak mematuhi tata tertib laboratorium,
2. tidak bersikap baik dalam melaksanakan kegiatan
laboratorium,
3. kurangnya pemahaman dan pengetahuan terhadap alat,
bahan, serta cara penggunaannya,
4. kurangnya penjelasan dari guru atau tenaga
laboratorium, dan
5. tidak menggunakan alat pelindung.
Adapun bahaya-bahaya yang mungkin perlu
diantisipasi di lingkungan laboratorium adalah sebagai berikut:
1. luka bakar akibat panas,
2. bahaya listrik,
3. bahaya radioaktif, dan
4. bahaya kebakaran.
SUHU DAN PENGUKURANNYA
1.
Pengertian Suhu
Ukuran derajat panas dan dingin suatu
benda tersebut dinyatakan dengan besaran suhu. Jadi, suhu adalah suatu besaran
untuk menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda.
2.
Termometer sebagai Alat Ukur Suhu
Suhu termasuk besaran pokok. Alat untuk
untuk mengukur besarnya suhu suatu benda adalah termometer. Termometer yang
umum digunakan adalah termometer zat cair dengan pengisi pipa kapilernya adalah
raksa atau alkohol. Pertimbangan dipilihnya raksa sebagai pengisi pipa kapiler
termometer adalah sebagai berikut:
a. raksa tidak membasahi dinding kaca,
b. raksa merupakan penghantar panas yang baik,
c. kalor jenis raksa rendah akibatnya dengan perubahan panas yang kecil cukup
dapat mengubah suhunya,
d. jangkauan ukur raksa lebar karena titik bekunya -39 ºC dan titik didihnya
357ºC.
Pengukuran suhu yang sangat rendah
biasanya menggunakan termometer alkohol. Alkohol memiliki titik beku yang
sangat rendah, yaitu -114ºC. Namun demikian, termometer alkohol tidak dapat
digunakan untuk mengukur suhu benda yang tinggi sebab titik didihnya hanya
78ºC.
Pada pembuatan termometer terlebih
dahulu ditetapkan titik tetap atas dan titik tetap bawah. Titik tetap
termometer tersebut diukur pada tekanan 1 atmosfer. Di antara kedua titik tetap
tersebut dibuat skala suhu. Penetapan titik tetap bawah adalah suhu ketika es
melebur dan penetapan titik tetap atas adalah suhu saat air mendidih.
Berikut ini adalah penetapan titik tetap pada skala termometer.
a. Termometer
Celcius
Titik tetap bawah diberi angka 0 dan
titik tetap atas diberi angka 100. Diantara titik tetap bawah dan titik tetap
atas dibagi 100 skala.
b. Termometer
Reaumur
Titik tetap bawah diberi angka 0 dan
titik tetap atas diberi angka 80. Di antara titik tetap bawah dan titik tetap
atas dibagi menjadi 80 skala.
c. Termometer
Fahrenheit
Titik tetap bawah diberi angka 32 dan
titik tetap atas diberi angka 212. Suhu es yang dicampur dengan garam
ditetapkan sebagai 0ºF. Di antara titik tetap bawah dan titik tetap atas
dibagi 180 skala.
d. Termometer
Kelvin
Pada termometer Kelvin, titik terbawah
diberi angka nol. Titik ini disebut suhu mutlak, yaitu suhu terkecil yang
dimiliki benda ketika energi total partikel benda tersebut nol. Kelvin
menetapkan suhu es melebur dengan angka 273 dan suhu air mendidih dengan angka
373. Rentang titik tetap bawah dan titik tetap atas termometer Kelvin dibagi
100 skala.
Titik
Tetap Termometer
Perbandingan skala antara temometer
Celcius, termometer Reaumur, dan termometer Fahrenheit adalah
C : R : F = 100 : 80 : 180
C : R : F = 5 : 4 : 9
Dengan memperhatikan titik tetap bawah
0ºC = 0ºR = 32ºF, maka hubungan skala C, R, dan F dapat ditulis sebagai
berikut:
tº C =5/4 tºR
tº C =5/9 (tºF – 32)
tº C =4/9 (tºF – 32)
Hubungan skala Celcius dan Kelvin adalah
t K = tºC + 273 K
Kita dapat menentukan sendiri skala
suatu termometer. Skala termometer yang kita buat dapat dikonversikan ke skala
termometer yang lain apabila pada saat menentukan titik tetap kedua termometer
berada dalam keadaan yang sama.
Misalnya, kita akan menentukan skala
termometer X dan Y. Termometer X dengan titik tetap bawah Xb dan titik tetap
atas Xa. Termometer Y dengan titik tetap bawah Yb dan titik tetap atas Ya.
Titik tetap bawah dan titik tetap atas kedua termometer di atas adalah suhu
saat es melebur dan suhu saat air mendidih pada tekanan 1 atmosfer.
Dengan membandingkan perubahan suhu dan
interval kedua titik tetap masing-masing termometer, diperoleh hubungan sebagai
berikut.
Keterangan:
Xa = titik tetap atas termometer X
Xb = titik tetap bawah termometer X
Tx = suhu pada termometer X
Ya = titik tetap atas termometer Y
Yb = titik tetap bawah termometer Y
Ty = suhu pada termometer Y
1)
Sistem Satuan
Dalam kehidupan
sehari-hari mungkin Anda menemui satuansatuan berikut: membeli air dalam galon,
minyak dalam liter, dan diameter pipa dalam inchi. Satuan-satuan di atas
merupakan beberapa contoh satuan dalam sistem Inggris (British). Selain
satuan-satuan di atas masih ada beberapa satuan lagi dalam sistem Inggris,
antara lain ons, feet, yard, slug, dan pound.
Setelah abad
ke-17, sekelompok ilmuwan menggunakan sistem ukuran yang mula-mula dikenal
dengan nama sistem Metrik. Pada tahun 1960, sistem Metrik dipergunakan dan
diresmikan sebagai Sistem Internasional (SI). Penamaan ini berasal dari bahasa
Perancis Le Systeme Internationale d’Unites.
Sistem Metrik
diusulkan menjadi SI, karena satuan-satuan dalam sistem ini dihubungkan dengan
bilangan pokok 10 sehingga lebih memudahkan penggunaannya. Tabel-1, di bawah
ini menunjukkan awalanawalan dalam sistem Metrik yang dipergunakan untuk
menyatakan nilai-nilai yang lebih besar atau lebih kecil dari satuan dasar.
Tabel-1
Awalan-awalan dalam sistem metrik yang digunakan
dalam SI

2)
Besaran Pokok dan Besaran Turunan
Besaran fisis
dibedakan menjadi dua, yakni besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok
adalah besaran yang satuannya didefinisikan sendiri berdasarkan hasil
konferensi internasional mengenai berat dan ukuran.
Berdasar
Konferensi Umum mengenai Berat dan Ukuran ke-14 tahun 1971, besaran pokok ada
tujuh, yaitu panjang, massa, waktu, kuat arus listrik, temperatur, jumlah zat,
dan intensitas cahaya. Tabel-2 di bawah ini menunjukkan tujuh besaran pokok
beserta satuan dasarnya dalam SI.
Tabel-2
Besaran
pokok beserta satuan-satuan dasar SI

Sedangkan
besaran-besaran lain yang diturunkan dari besaran pokok, misalnya: volume,
massa jenis, kecepatan, gaya, usaha dan masih banyak lagi disebut besaran
turunan.
Satuan-satuan
lain yang dapat dinyatakan dengan satuan-satuan dasar disebut satuan-satuan turunan.
Untuk memudahkan beberapa satuan turunan telah diberi nama baru, contoh untuk daya
dalam SI dinamakan watt yaitu menggantikan j/s.
Tabel-3
Beberapa contoh satuan yang diturunkan

c.
Rangkuman
Ø
Sesuatu
yang memiliki kuantitas dan satuan dinamakan besaran.
Ø
Besaran
pokok adalah besaran yang satuannya didefinisikan sendiriberdasarkan hasil
konferensi internasional mengenai berat dan ukuran.
Ø
Besaran
pokok ada tujuh, yaitu panjang, massa, waktu, kuat arus listrik,temperatur,
jumlah zat, dan intensitas cahaya.
Ø
Besaran
turunan adalah besaran-besaran yang diturunkan dari besaranpokok, misalnya
volume, massa jenis, kecepatan, dan energi.
Ø
Satuan
SI untuk besaran-besaran pokok ditunjukkan tabel di bawah.

Ø
Satuan
SI untuk besaran-besaran turunan, diturunkan dari besaran pokok.
Contoh
Mudah Terbakar
| ||||||||
Coba bandingkanlah antara minyak tanah dengan bensin! Manakah di antara keduanya yang mudah terbakar? Hal inilah yang disebut dengan sifat kimia, yaitu sifat mudah atau sukar terbakarnya suatu zat atau pernahkah kamu memperhatikan, mengapa di stasiun pengisian bahan bakar terdapat larangan “DILARANG MEROKOK“? Peringatan ini bertujuan untuk mengingatkan kepada konsumen bahwa, bensin termasuk zat yang mudah terbakar.
Dengan mengetahui sifat dari bahan-bahan yang mudah terbakar, kita akan dapat menggunakannya secara aman.
Sifat mudah atau sukarnya zat terbakat termasuk sifat kimia zat.
| ||||||||
Membusuk
| ||||||||
Akibat terjadi reaksi kimia dalam suatu makanan atau minuman, dapat mengakibatkan makanan dan minuman tersebut membusuk dan berubah rasa menjadi asam. Misal, nasi yang dibiarkan berhari–hari bereaksi dengan udara menjadi basi, susu yang berubah rasa.
Pembusukan makanan akan menyebabkan rusaknya nilai gizi, tekstur, serta rasa dari makanan sehingga tidak layak dikonsumsi karena berbahaya bagi kesehatan.
Ada beberapa hal yang menyebabkan pembusukan pada masakan, adalah:
mikroorganisme dapat berupa ragi,jamur,atau bakteri.
Ontolisis, yaitu adalah proses pembusukan makanan dikarenakan zat yang terkandung dalam makanan itu sendiri dan adanya reaksi kimia antara zat yang dikandung dalam makanan dengan oksigen di udara sekitar
Untuk menghidari proses pembusukan pada makanan dapat dilakukan beberapa teknik baik yang menggunakan teknologi tinggi maupun teknologi yang sederhana. Inti dari pengawetan makanan adalah suatu upaya untuk menahan laju pertumbuhan mikro organisme pada makanan.
Berikut adalah beberapa teknik standar yang telah dikenal secara umum oleh masyarakat luas.
1. Pendinginan
2. Pengasapan
3. Pengalengan
4. Pengeringan
5. Pemanisan
6. Pengasinan.
| ||||||||
Berkarat
| ||||||||
Reaksi antara logam dan oksigen dapat mengakibatkan benda tersebut berkarat. atau biasa disebut korosi. Logam, seperti : besi dan seng memiliki sifat mudah berkarat. Terdapat benda-benda yang tidak dapat berkarat, seperti: plastik dan kaca. Berkarat merupakan sifat kimia, sebab terjadi reaksi yang menghasilkan zat jenis baru.
|
Komentar
Posting Komentar