Analisa Materi Kehidupaan di Bumi pada pertemuan Empat
Bagaimana kehidupn di bumi ini berawal?
itulah pertanyaan yang mendorong para ilmuwan untuk mencari tahu asal usul
kehidupan yang ada di bumi. Banyak teori-teori yang muncul membahas asal usul
kehidupan dari para pakar, tetapi belum ada yang memuaskan semua pihak.
berikut ini, beberapa teori tentang asal
usul kehidupan yang telah di temukan beberapa ahli:
1. Kehidupan diciptakan oleh zat
supranatural (ghalib) pada saat istimewa (teori kreasi khas)
2. Kehidupan muncul dari benda tak
hidup pada berbagai kesempatan (teori generatio spontanea)
3. Kehidupan tidak berasal-usul
(keadaan mantap)
4. Kehidupan datang di planet ini
dari mana saja (teori kosmozoan)
5. Kehidupan muncul berdasar hukum
fisika-kimia (evolusi biokimia)
TEORI EVOLUSI KIMIA
Teori ini menjelaskan bahwa terbentuknya
senyawa organik terjadi secara bertahap dimulai dari bereaksinya bahan-bahan
anorganik yang terdapat di dalam atmosfer primitif dengan energi halilintar
membentuk senyawa-senyawa organik kompleks. Stanley Miller mencoba
mensimulasikan kondisi atmosfer purba di dalam skala laboratorium. Ia merancang
alat yang seperti terlihat dalam gambar di bawah ini.
Stanley Miller memasukkan gas H2, CH4
(metan), NH3 (amonia) dan air ke dalam alat. Air dipanasi sehingga uap air
bercampur dengan gas-gas tadi. Sebagai sumber energi yang bertindak sebagai
“halilintar” agar gas-gas dan uap air bereaksi, digunakan lecutan aliran
listrik tegangan tinggi. Ternyata timbul reaksi, terbentuk senyawa-senyawa
organik seperti asam amino, adenin dan gula sederhana seperti ribosa.
Hasil percobaan di atas memberi petunjuk
bahwa satuan-satuan kompleks di dalam sistem kehidupam seperti lipid, gula,
asam amino, nukleotida dapat terbentuk di bawah kondisi abiotik. Yang menjadi
masalah utama adalah belum dapat terjawabnya bagaimana mekanisme peralihan dari
senyawa kompleks menjadi makhluk hidup yang paling sederhana.
Teori Evolusi Biologi
Alexander Oparin mengemukakan di dalam
atmosfer primitif bumi akan timbul reaksi-reaksi yang menghasilkan senyawa
organik dengan energi pereaksi dari radiasi sinar ultra violet. Senyawa organik
tersebut merupakan “soppurba” tempat kehidupan dapat muncul. Senyawa organik
akhirnya akan membentuk timbunan gumpalan (koaservat). Timbunan gumpalan
(koaservat) yang kaya akan bahan-bahan organik membentuk timbunan jajaran
molekul lipid sepanjang perbatasan koaservat dengan media luar yang dianggap
sebagai “selaput sel primitif” yang memberi stabilitas pada koaservat.
Meskipun begitu Oparin tetap berpendapat
amatlah sulit untuk nantinya koaservat yang sudah terbungkus dengan selaput sel
primitif tadi akan dapat menghasilkan “organisme heterotrofik” yang dapat
mereplikasikan dirinya dan mengambil nutrisi dari “sop purba” yang kaya akan
bahan-bahan organik dan menjelaskan mekanisme transformasi dari molekul-molekul
protein sebagai benda tak hidup ke benda hidup.
Teori evolusi kimia telah teruji melalui
eksperimen di laboratoriurn, sedang teori evolusi biologi belum ada yang
menguji secara eksperimental. Walaupun yang dikemukakan dalam teori itu benar,
tetap saja belum dapat menjelaskan tentang dari mana dan dengan cara bagaimana
kehidupan itu muncul, karena kehidupan tidak sekadar menyangkut kemampuan
replikasi diri sel. Kehidupan lebih dari itu tidak hanya kehidupan biologis,
tetapi juga kehidupan rohani yang meliputi moral, etika, estetika dan
inteligensia.
Teori Abiogenesis
Teori ini mengatakan bahwa makhluk hidup
berasal dari benda mati (Generatio Spontanea). Teori Abiogenesis dicetuskan
pertama kali oleh Aristoteles (384 – 322 SM), yang merupakan
tokoh ilmu pengetahuan dari Yunani Kuno. Aristoteles melakukan
pengamatan ikan-ikan di sungai. Ia berpendapat bahwa ada sebagian ikan-ikan di
sungai tersebut yang berasal dari lumpur. Teori Abiogenesis ini didukung pula
oleh seorang ilmuwan Inggris pada tahun 1700 yang bernama Nedhan.
Ia mencoba melakukan penelitian dengan menggunakan rebusan kaldu. Hasil rebusan
kaldu kemudian dimasukkan ke dalam botol dan ditutup dengan gabus. Setelah
beberapa hari, ternyata air kaldu tersebut ditumbuhi bakteri. Akhirnya Nedhan
menyimpulkan bahwa bakteri berasal dari air kaldu. Teori ini gugur karena pada
abad ke-17,Antonie van Leeuwenhoek berhasil membuat mikroskop.
Penemuan mikroskop inilah yang mengawali berbagai macam percobaan untuk menguji
teori-teori Abiogenesis. Leeuwenhoekmencoba mengamati
air rendaman jerami dengan menggunakan mikroskop temuannya. Ternyata terlihat
bahwa di dalam setetes air rendaman jerami tersebut terdapat benda-benda aneh
yang sangat renik.
Teori Biogenesis.
Teori biogenesis adalah suatu teori yang
mengemukakan bahwa asal kehidupan suatu makhluk hidup berasal dari makhluk
hidup pula. Semboyan teori Biogenesis adalah “omne vivum ex ovo”
(makhluk hidup berasal dari telur) “omne vivum ex vivo” (makhluk hidup
berasal dari makhluk hidup yang telah ada). Teori biogenesis ini didukung oleh
tokoh-tokoh Biologi lain, seperti berikut.
- Francisco Redi adalah
seorang ilmuwan berkebangsaan Italia, ia merupakan orang pertama yang
membantah teori Generatio Spontanea. Ia melakukan eksperimen
untuk mendapat fakta yang benar. Ia menggunakan daging segar yang
diletakkan di dalam tiga tabung. Perlakuan tabung I ditutup rapat, tabung
II ditutup kain kasa dan tabung III tidak ditutup dan dibiarkan terbuka.
Setelah beberapa hari Francisco Redimendapatkan hasil
eksperimen. Ternyata botol tabung I tidak ada mikroba, tabung II terdapat
sedikit mikroba, dan tabung III terdapat banyak mikroba. Dari hasil
eksperimen ini Francisco Redi kemudian membuat kesimpulan bahwa mikroba
yang berupa belatung yang terdapat pada daging tersebut berasal dari
telur-telur lalat yang ditinggalkan pada saat lalat tersebut mengerumuni
daging yang membusuk. Dari hal ini maka teori Abiogenesis runtuh diganti
dengan teori Biogenesis yaitu bahwa makhluk hidup tidak begitu saja
terbentuk dari benda-benda mati, melainkan dari makhluk hidup juga.
- Spallanzani adalah
seorang tokoh ilmuwan dari Italia. Ia melakukan kegiatan eksperimen pada
tahun 1765, untuk menentang teori Nedham. Spallanzani mengadakan pembuktian
dengan air kaldu dan hasil percobaannya sama denganFrancisco Redi yaitu
makhluk hidup berasal dari sesuatu yang hidup. Spallanzanimenjelaskan
bahwa kegagalan percobaan Nedham karena Nedham tidak merebus tabung cukup
lama sampai semua organisme terbunuh dan Nedham juga tidak menutup leher
tabung dengan rapat sehingga masih ada organisme yang masuk dan tumbuh.
- Louis Pasteur melakukan percobaan pada tahun 1864. Tujuan percobaan Pasteur adalah untuk menguji dan memperbaiki percobaan dari Redi dan Spallanzani. Pasteur membuat labu berleher angsa, yang agak tertutup namun masih dapat berhubungan dengan udara. Percobaan yang dilakukan oleh Pasteur adalah merebus kaldu hingga mendidih kemudian kaldu tersebut didiamkannya beberapa saat di dalam tabung leher angsa. Setelah beberapa hari, bakteri tidak tumbuh pada kaldu tersebut, tetapi beberapa hari kemudian air kaldu sudah ditumbuhi bakteri. Dari teori Pasteur inilah maka teori abiogenesis (Generatio spontanea) tumbang. Sehingga disimpulkan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup pula.
Dalam bahasan
di atas setelah kita membacanya, kita menjadi lebih paham secara mendetail mengenai
asal-usul bumi dilihat dari berbagai macam ilmu pengetahuan seperti biologi,
kimia, biogenesis, dan Abiogenesis, yang telah di teliti dan di
lakukan berbagai macam percobaan oleh para ahli untuk menjawab asal-usul bumi.
dan saat kita membacanya seakan-akan kita ikut berfikir dan mula membayangkan asal-usul bumi sesuai yang telah di lakukan oleh para ahli. setelah kita mengetahuinya dan tau semua proses pembentukan bumi yang membutuhkan proses yang sangat panjang yaitu di dalam atmosfer primitif bumi akan timbul reaksi-reaksi yang menghasilkan senyawa organik dengan energi pereaksi dari radiasi sinar ultra violet. Senyawa organik tersebut merupakan “soppurba” tempat kehidupan dapat muncul. Senyawa organik akhirnya akan membentuk timbunan gumpalan (koaservat). Timbunan gumpalan (koaservat) yang kaya akan bahan-bahan organik membentuk timbunan jajaran molekul lipid sepanjang perbatasan koaservat dengan media luar yang dianggap sebagai “selaput sel primitif” yang memberi stabilitas pada koaservat. sehingga kita dapat menjaga bumi ini dengan baik.
Reproduksi Seksual
& Aseksual
Reproduksi
Seksual ( Generatif )
Teori tentang
reproduksi seksual dan aseksual menambah pengetahuan pembacanya dan jadi lebih
memahami bagaimana suatu proses berjalan hingga membuahkan hasil , Dalam Reproduksi biologis atau
reproduksi diartikan sebagai suatu proses biologis penggunaan seks secara rutin
dimana individu organisme baru diproduksi. selain pengertian di atas adapula
pengertian lainnya yaitu Reproduksi adalah cara dasar mempertahankan diri yang
dilakukan oleh semua bentuk kehidupan; setiap individu organisme ada sebagai
hasil dari suatu proses reproduksi oleh pendahulunya. Cara reproduksi secara
umum dibagi menjadi dua jenis: seksual dan aseksual. pada proses reproduksi
aseksual, individu dapat melakukan reproduksi tanpa keterlibatan individu lain
dari spesies yang sama. Pembelahan sel bakteri menjadi dua sel anak adalah
contoh dari reproduksi aseksual. Akan tetapi proses Reproduksi seksual harus
adanya keterlibatan dua individu, biasanya dari jenis kelamin yang berbeda.
Reproduksi
manusia normal adalah contoh umum reproduksi seksual. Secara umum, organisme
yang lebih kompleks melakukan reproduksi secara seksual, sedangkan organisme
yang lebih sederhana, biasanya satu sel, bereproduksi secara aseksual. selain
reproduksi aseksual adapun reproduksi seksual, Pada reproduksi
seksual/generatif terjadi persatuan dua macam gamet dari dua individu yang
berbeda jenis kelaminnya, sehingga terjadi percampuran materi genetik yang
memungkinkan terbentuknya individu baru dengan sifat baru.
Pada
organisme tingkat tinggi mempunyai dua macam gamet, gamet jantan atau
spermatozoa dan gamet betina atau sel telur, kedua macam gamet tersebut dapat
dibedakan baik dari bentuk, ukuran dan kelakuannya, kondisi gamet yang demikian
disebut heterogamet.
Peleburan dua macam gamet tersebut disebut singami. Peristiwa singami didahului dengan peristiwa fertilisasi (pembuahan) yaitu pertemuan sperma dengan sel telur.
Pada organiseme sederhana tidak dapat dibedakan gamet jantan dan gamet betina karena keduanya sama, dan disebut isogamet. Bila salah satu lebih besar dari lainnya disebut anisogamet.
Peleburan dua macam gamet tersebut disebut singami. Peristiwa singami didahului dengan peristiwa fertilisasi (pembuahan) yaitu pertemuan sperma dengan sel telur.
Pada organiseme sederhana tidak dapat dibedakan gamet jantan dan gamet betina karena keduanya sama, dan disebut isogamet. Bila salah satu lebih besar dari lainnya disebut anisogamet.
Reproduksi Aseksual ( Vegetatif )
Reproduksi Vegetatif adalah cara reproduksi makhluk hidup secara aseksual
(tanpa adanya peleburan sel kelamin jantan dan betina). Reproduksi Vegetatif
bisa terjadi secara alami maupun buatan.
Vegetatif Alami
Vegetatif Alami adalah reproduksi aseksual yang terjadi tanpa campur tangan
pihak lain seperti manusia.
Pada tumbuhan
* Umbi batang. Contoh: ubi jalar, kentang
* Umbi lapis. Contoh: bawang merah, bawang putih
* Umbi akar. Contoh: wortel, singkong
* Geragih atau stolon. Contoh: arbei, stroberi
* Rizoma. Contoh: lengkuas, jahe
* Tunas. Contoh: kelapa
* Tunas adventif. Contoh: cocor bebek
Pada hewan
* Tunas. Contoh: Hydra, Ubur-ubur, Porifera
* Fragmentasi. Contoh: Planaria, mawar laut
* Membelah diri. Contoh: Amoeba
* Parthenogenesis. Contoh: serangga seperti lebah, kutu daun
Vegetatif Buatan
Vegetatif Buatan adalah reproduksi aseksual yang terjadi karena bantuan pihak
lain seperti manusia.
* Stek
* Cangkok
* Okulasi
* Enten
* Merunduk
* Kloning
Individu baru (keturunannya) yang terbentuk mempunyai ciri dan sifat yang sama
dengan induknya. Individu-individu sejenis yang terbentuk secara reproduksi
aseksual dikatakan termasuk dalam satu klon, sehingga anggota dari satu klon
mempunyai susunan genetik yang sama.
Reproduksi aseksual dapat dibagi atas lima jenis, yaitu :
1. Fisi
2. Pembentukan spora
3. Pembentukan tunas
4. Fragmentasi
5. Propagasi vegetatif
1.Fisi
Fisi terjadi pada organisme bersel satu. Pada proses fisi individu terbelah
menjadi dua bagian yang sama.
Contoh :
- Pada pembelahan sel bakteri.
- Pada Plasmodum, reproduksi dengan fisi berganda, yaitu inti sel membelah
berulang kali dan kemudian setiap anak inti dikelilingi sitoplasma. Proses ini
disebut skizogoni, sel yang mengalami skizogoni disebut skizon.
2.Pembentukan
spora
Dibentuk di dalam tubuh induknya dengan cara pembelahan sel. Bila kondisi
lingkungan baik, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi individu baru,
spora dihasilkan oleh jamur, lumut, paku, sporozoa (salah satu kelas protozoa)
dan kadang-kadang juga dihasilkan oleh bakteri.
3.Pembentukan
tunas
Organisme tertentu dapat membentuk tunas, berupa tonjolan kecil yang akan
berkembang dan kemudian mempunyai bentuk seperti induknya dengan ukuran kecil.
Kemudian tunas ini akan lepas dari induknya dan dapat hidup sebagai individu
baru. Pembentukan tunas merupakan ciri khas sel ragi dan Hydra (sejenis
Coelenterata).
4.Fragmentasi
Kadang-kadang satu organisme patah menjadi dua bagian atau lebih, kemudian
setiap bagian akan tumbuh menjadi individu baru yang sama seperti induknya.
Peristiwa fragmentasi bergantung pada kemampuan regenerasi yaitu kemampuan
memperbaiki jaringan atau organ yang telah hilang. Fragmentasi terjadi antara
lain pada hewan spons (Porifera), cacing pipih, algae berbentuk benang.
5.Propagasi
vegetatif
Istilah propagasi vegetatif diberikan untuk reproduksi vegetatif/tumbuhan
berbiji. Pada proses propagasi bila bagian tubuh tanaman terpisah maka bagian
tersebut akan berkembang menjadi satu/lebih tanaman baru. Propagasi vegetatif
alamiah dapat terjadi dengan menggunakan organ-organ sebagai berikut :
a.Stolon
Stolon adalah batang yang menjalar di atas tanah. Di sepanjang stolon dapat
tumbuh tunas adventisia (liar), dan masing-masing tunas ini dapat menjadi
anakan tanaman. Contoh: pada rumput teki, rumput gajah dan strawberi.
b.Akar
tinggal atau rizom
Rizom adalah batang yang menjalar di bawah tanah, dapat berumbi untuk menyimpan
makanan maupun tak berumbi. Ciri rizom adalah adanya daun yang mirip sisik,
tunas, ruas dan antar ruas. Rizom terdapat pada bambu, dahlia, bunga iris,
beberapa jenis rumput, kunyit, lengkuas, jahe dan kencur.
c.Tunas yang
tumbuh di sekitar pangkal batang
Tunas ini membentuk numpun, misalnya: pohon pisang, pohon pinang dan pohon
bambu.
d.Tunas liar
Tunas liar terjadi pada tumbuhan yang daunnya memiliki bagian meristem yang
dapat menyebabkan terbentuknya tunas-tunas baru di pinggir daun. Contoh: tunas
cocor bebek (Kalanchoe pinnata) dan begonia.
e.Umbi lapis
Umbi lapis adalah batang pendek yang berada di bawah tanah. Umbi lapis
diselubungi oleh sisik-sisik yang mirip kertas. Contoh: tumbuhan lili, tulip
dan bawang.
f.Umbi
batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh di bawah tanah, digunakan sebagai tempat
penyimpanan cadangan makanan sehingga bentuknya membesar. Pada umbi terdapat
mata tunas – mata tunas yang akan berkembang menjadi tanaman baru.
Contoh: kentang dan Caladium.
salah satu contoh kasus Reproduksi pada ikan
Ikan merupakan kelompok hewan ovipar, ikan betina dan ikan jantan
tidak memiliki alat kelamin luar. Ikan betina tidak mengeluarkan telur yang
bercangkang, namun mengeluarkan ovum yang tidak akan berkembang lebih lanjut
apabila tidak dibuahi oleh sperma. Ovum tersebut dikeluarkan dari ovarium
melalui oviduk dan dikakeluarkan melalui kloaka. Saat akan bertelur, ikan betina
mencari tempat yang rimbun olehtumbuhan air atau diantara bebatuan di dalam air.
Bersamaan dengan itu, ikan jantan juga mengeluarkan sperma dar
testis yang disalurkan melalui saluran urogenital (saluran kemih sekaligus
saluran sperma) dan keluar melalui kloaka, sehingga terjadifertilisasi di dalam
air (fertilisasi eksternal). Peristiwa ini terus berlangsung sampai ratusan
ovum yang dibuahi melekat pada tumbuhan air atau pada celah-celah batu.
Telur-telur yang telah dibuahi tampak seperti bulatan-bulatan kecil berwarna
putih. Telur-telur ini akan menetas dalam waktu 24 – 40 jam.
Anak ikan yang baru menetas akan mendapat makanan pertamanya dari
sisa kuning telurnya, yang tampak seperti gumpalan di dalam perutnya yang masih
jernih. Dari sedemikian banyaknya anak ikan, hanya beberapa saja yang dapat
bertahan hidup.
Daftar Pustaka :
Komentar
Posting Komentar