SASD, DASD, Real time processing, dan Batch




Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupunsuatu konsep. 

Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal ini, data bisa dianggap sebagai obyek dan informasi adalah suatu subyek yang bermanfaat bagi penerimanya. Informasi juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan ataupun pemrosesan data.

Data bisa merupakan jam kerja bagi karyawan perusahaan. Data ini kemudian perlu diproses dan diubah menjadi informasi.
Adapun tempat penyimpanan data dan informasi yang terdapat pada perangkat komputer secara umum yang di bagi menjadi dua  media penyimpanan sekunder dibagi atas 2 jenis, yaitu :
 (1) Serial (sequential) access storage device (SASD), dan
(2) Direct access storage device (DASD). SASD 
     memiliki prinsip kerja seperti sebuah kaset lagu, yaitu jika kita akan merekam atau mendengarkan lagu, maka lagu kedua akan didahului lagu pertama, dan seterusnya. DASD memiliki prinsip kerja seperti sebuah CD lagu, kita tidak perlu menyetel lagu pertama jika ingin mendengarkan lagu ke dua.
Penyimpanan data di dalam sebuah media penyimpanan tidak dilakukan sembarangan karena suatu saat data yang telah disimpan itu akan diambil kembali (retrieve) dan akan diolah. Karenanya, dalam proses penyimpanan data dikenal pula istilah alamat (address). Pemakai kini tidak perlu pusing-pusing lagi memikirkan di mana alamat sebuah data di simpan di suatu media penyimpanan, semua sudah diatur oleh sistem operasi yang ada di setiap komputer. Namun demikian, pada teknik pengalamatan mutlak, pemakai boleh mendeklarasikan sendiri di alamat mana data tersebut akan di simpan. Sulitnya, bila ada seribu data yang sudah dimasukkan, maka ia harus tahu di mana alamat suatu data ketika

a.      Sequential access storage device (SASD)
Alat penyimpanan dengan penyusunan dan pembacaan datanya secara berurut yaitu satu catatan mengikuti catatan lain.
Akses data secara tidak langsung (berurutan), seperti pita magnetik.
Contoh : Magnetic tape, punched card, punched paper tape

1. Berdasarkan Karakteristik Bahan
Berdasarkan karakteristik bahan pembuatannya, memori eksternal digolongkan menjadi beberapa kelompok sebagai berikut:
2. punched Card atau kartu berlubang
Merupakan kartu kecil berisi lubang-lubang yang menggambarkan berbagai instruksi atau data. Kartu ini dibaca melalui puch card reader yang sudah tidak digunakan lagi sejak tahun 1979.
3. Magnetic disk
Magnetic Disk merupakan disk yang terbuat dari bahan yang bersifat magnetik, Contoh : floppy dan harddisk.
C. Optical Disk
Optical disk terbuat dari bahan-bahan optik, seperti dari resin (polycarbonate) dan dilapisipermukaan yang sangat reflektif seperti alumunium. Contoh : CD dan DVD
D. Magnetic Tape
Sedangkan magnetik tape, terbuat dari bahan yang bersifat magnetik tetapi berbentuk pita, seperti halnya pita kaset tape recorder
Adapun dua jenis alat penyimpanan data file yang digunakan, yaitu: 
1.Piranti Akses Serial ( Sequential Access Storage Device atau SASD). 
Contoh peralatan yang termasuk jenis ini adalah magnetic tape dan pita magnetic. 

Ciri-ciri dari piranti ini adalah sebagai berikut : 
1.Proses pembacaan rekaman harus berurutan. 
2.Tidak ada pengalamatan. 
3.Data disimpan dalam blok-blok secara sequential(berurutan). 
4.Proses write hanya bisa dilakukan sekali saja. 
5.Kecepatan akses datanya, sangat tergantung : 
   a.Kerapatan pita 
   b.Kecepatan pita 
   c.Lebar celah/gap antar blok(Inter Record Gap) 
.
1. Kelemahan : 
a. Akses langsung terhadap data lambat 
b. Memerlukan penafsiran terhadap mesin 
c. Masalah lingkungan 

2. Keuntungan : 
1. Harga relatif murah
2. Kecepatan transfer data tinggi 
3. Panjang record tidak terbatas  
4. Densitas data tinggi 


b. Direct access storage device (DASD)
Alat penyimpanan dengan penyusunan dan pembacaan datanya di mana ia mempunyai akses langsung terhadap data.langsung pada posisinya.
Contoh : Magnetic disk, floopy disk, mass storage.

Piranti Akses Direct ( Direct Access Storage Device atau DASD). 
Contoh piranti akses tipe direct adalah cakram magnetic(magnetic disk) yang terdiri dari hard disk atau floppy disk. 
Piranti ini mempunyai ciri : 
a.Pembacaan rekaman tidak harus urut. 
b.Mempunyai alamat 
c.Data dapat disimpan dalam karakter atau blok. 
d.Proses write dapat dilakukan beberapa kali. 
Penyimpana suatu data didalam perangkat komputer di butuhkan suatu pemerosesn, pengontrolan, perekam data yang di sebut Real- time

Real- time system adalah mekanisme pengontrolan, perekam data, pemerosesan yang sangat cepat  sehingga output yang di hasilkan dapat di terima dalam waktu yang relatif sama. Perbedaan dengan sistem on-line adalah satuan waktu yang di gunakan real time biasanya seperatus atau seperibu detik sedangkan on-line masih dalam skala detik atau bahkan berapa menit.
 
real-time adalah kondisi pengoperasian dari suatu sistem perangkat keras dan perangkat lunak yang dibatasi oleh rentang waktu dan memiliki tenggat waktu (deadline) yang jelas, relatif terhadap waktu suatu peristiwa atau operasi terjadi. Sebuah sistem non-waktu nyata sebagai lawannya tidak memiliki tenggat waktu. Contoh dari sebuah sistem waktu nyata adalah sistem pengendali pesawat terbang. Batasan waktu pada sistem pengendali pesawat terbang harus tegas karena penyimpangan terhadap batasan waktu dapat berakibat fatal, yaitu kecelakaan.

Waktu-nyata adalah keadaan yang sedang berjalan, apa yang kita rasakan, dengarkan dan lihat pada saat itu. Situasi waktu-nyata akan menjadi jelas bila kita mengambil studi kasus pada sistem komputer. Pada waktu menulis naskah dengan komputer, kita memasukkan data tulisan tersebut melalui keyboard. Dalam toleransi waktu yang telah ditentukan, komputer akan menampilkan tulisan tersebut ke layar komputer. Karena toleransi waktu ini hitungannya dalam sepersekian detik maka mata kita tidak dapat melihatnya. Bila toleransi waktu ini dilewati misalnya data yang diketikkan muncul sekian detik kemudian, maka kondisi ini dikatakan bukan waktu-nyata.
Ini adalah alasan utama kenapa semua Simulator yang mensimulasikan sistem nyata harus "diinjeksi" dengan teknologi real-time simulation apalagi Flight Simulator yang jelas-jelas memerlukan akurasi yang tinggi. Apabila gaya yang diaplikasikan ke sistem kontrol pesawat (stick, rudder pedal atau thrust lever) direspon tidak sesuai dengan kondisi aktual. Hal ini akan menjadi berbahaya bila respon Flight Simulator dipersepsikan oleh penerbang sebagai respon di kondisi aktual seperti misalnya respon untuk bank mungkin di kondisi aktual adalah dua detik, di Flight Simulator lebih dari dua detik atau malah jauh lebih cepat. Aplikasi teknologi real-time salah satunya adalah untuk mencegah kemungkinan kesalahan penerbang dalam mempersepsikan waktu respon pesawat terhadap aksi yang diberikan pada sistem kendalinya dan meningkatkan keselamatan terbang (flight safety). Flight Simulator dikategorikan sebagai hard real-time system karena keterlambatan dalam merespon input yang diberikan akan memberikan dampak yang sangat besar yaitu accident.

Suatu sistem dikatakan real time jika dia tidak hanya mengutamakan ketepatan pelaksanaan instruksi/tugas, tapi juga interval waktu tugas tersebut dilakukan. Dengan kata lain, sistem real time adalah sistem yang menggunakan deadline, yaitu pekerjaan harus selesai jangka waktu tertentu. Sementara itu, sistem yang tidak real time adalah sistem dimana tidak ada deadline, walaupun tentunya respons yang cepat atau performa yang tinggi tetap diharapkan.
Pada sistem waktu nyata, digunakan batasan waktu. Sistem dinyatakan gagal jika melewati batasan yang ada. Misal pada sistem perakitan mobil yang dibantu oleh robot. Tentulah tidak ada gunanya memerintahkan robot untuk berhenti, jika robot sudah menabrak mobil. 

Sistem waktu nyata banyak digunakan dalam bermacam-macam aplikasi. Sistem waktu nyata tersebut ditanam di dalam alat khusus seperti di kamera, mp3 players, serta di pesawat dan mobil. Sistem waktu nyata bisa dijumpai pada tugas-tugas yang mission critical, misal sistem untuk sistem pengendali reaktor nuklir atau sistem pengendali rem mobil. Juga sering dijumpai pada peralatan medis, peralatan pabrik, peralatan untuk riset ilmiah, dan sebagainya.
 Ada dua model sistem real time, yaitu hard real time dan soft real time. 
1.Hard real time mewajibkan proses selesai dalam kurun waktu tertentu. Jika tidak, maka gagal. Misalnya adalah alat pacu jantung. Sistem harus bisa memacu detak jantung jika detak jantung sudah terdeteksi lemah.
 2.Soft real time menerapkan adanya prioritas dalam pelaksanaan tugas dan toleransi waktu. Misalnya adalah transmisi video. Gambar bisa sampai dalam keadaan terpatah-patah, tetapi itu bisa ditolerir karena informasi yang disampaikan masih bisa dimengerti. 

Sistem waktu nyata keras menjamin bahwa proses waktu nyata dapat diselesaikan dalam batas waktu yang telah ditentukan. Contoh : sistem safety-critical. Beberapa sistem waktu nyata diidentifikasi sebagai sistem safety-critical, dalam scenario ini sistem waktu nyata harus merespon kejadian dalam batas waktu yang telah ditentukan maka akn terjadi bencana. Sistem manajemen penerbangan merupakan sebuah contoh sebuah sistem waktu nyata sebagai sistem safety-critical. 
Sistem waktu nyata lembut menyediakan prioritas untuk mendahulukan proses yang menggunakan waktu nyata dari pada proses yang tidak menggunakan waktu nyata. Contoh : Linux.
Batch processing adalah suatu model pengolahan data, dengan menghimpun data terlebih dahulu, dan diatur pengelompokan datanya dalam kelompok-kelompok yang disebut batch. Tiap batch ditandai dengan identitas tertentu, serta informasi mengenai data-data yang terdapat dalam batch tersebut. Setelah data-data tersebut terkumpul dalam jumlah tertentu data-data tersebut akan langsung di proses.
Batch processing adalah pelaksanaan dari serangkaian program (“pekerjaan”) pada komputer tanpa intervensi manual.
Pekerjaan Batch ditetapkan sehingga mereka dapat dijalankan sampai selesai tanpa intervensi manual, sehingga semua data input dipilih sebelumnya melalui script atau parameter baris perintah. Hal ini berbeda untuk “online” atau program interaktif yang meminta pengguna untuk input tersebut. Sebuah program membutuhkan set file data sebagai masukan, memproses data, dan menghasilkan satu set file output data. Lingkungan operasi ini disebut sebagai “batch processing” karena input data dikumpulkan ke dalam batch file dan diproses dalam batch oleh program ini.
Manfaat Batch Processing
Batch processing memiliki manfaat:
* Hal ini memungkinkan berbagi sumber daya komputer antara banyak pengguna dan program,
* Ini menggeser waktu pemrosesan pekerjaan untuk saat sumber daya komputasi kurang sibuk,
* Ini menghindari diparkir sumber daya komputasi dengan intervensi manual oleh menit-menit dan pengawasan,
* Dengan menjaga tingkat pemanfaatan yang tinggi secara keseluruhan, lebih baik lurus mengamortisasi biaya komputer, terutama salah satu yang mahal.
Pengumpulan transaksi dan pemrosesan semua sekaligus dalam batch. Kelemahan dari pemrosesan ini manajemen tidak selalu memiliki informasi muthakir yang menggambarkan sistem fisik. Batch processing bukan sebuah proses transaksi. Batch processing melibatkan beberapa proses transaksi pada saat yang sama, dan hasil dari setiap transaksi tidak langsung tersedia saat transaksi sedang dimasukan, ada waktu tunda.
Contoh: pengolahan data gaji karyawan

Kesimpulan yang terdapat dari bacaan di atas:
Informasi dan data dapat di sampaikan dengan melewati beberapa hasil  pemerosesan yaitu SASD dan DASD dimana data atau informasi awal yang di dapat diproses menggunakan alat penyimpanan dengan penyusunan dan pembacaan datanya secara berurut yaitu satu catatan mengikuti catatan lain. Setelah data di proses dalam SASD dan DASD. Selanjutnya data diforsil dengan menggunakan Real- time system. Real- time systemadalah mekanisme pengontrolan, perekam data, pemerosesan yang sangat cepat  sehingga output yang di hasilkan dapat di terima dalam waktu yang relatif sama. Selanjutnya pada tahap akhir pemerosesan data dan informasi menggunakan metode Batch processing adalah suatu model pengolahan data, dengan menghimpun data terlebih dahulu, dan diatur pengelompokan datanya dalam kelompok-kelompok yang disebut batch. Jadi terdapat satu kesatuan antara SASD, DASD, Real-time, Batch dalam langkah-langkah pemerosesan data atau informasi, agar dapat diterima dengan baik.

http://staffsite.gunadarma.ac.id/ratnasari/index.php?stateid=download&id=6808∂=files
http://gpinkom.wordpress.com
http://opi.110mb.com/



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Anak Cacat Tuna Grahita

Keadilan seorang anak

Aya Hirano Quits Making Music